Kelayakan finansial gedung parkir : studi kasus Kawasan Hayam Wuruk
K ota Jakarta sebagai ibu kota Negara Indonesia dimana aktivitas dan kegiatan antar masyarakat sangat kompleks dan bervariasi. Pada kawasan Hayam Wuruk timbul berbagai permasalahan lalu lintas yang salah satunya adalah permasalahan parkir. Hal ini terjadi dikarenakan banyaknya jenis kegiatan seperti pertokoan, kantor, dan restoran yang menjadi satu tempat akumulasi massa. Masyarakat akan datang menggunakan kendaraan dan membutuhkan tempat parkir untuk memarkirkan kendaraanya dimana kapasitas ruang parkir di kawasan tersebut tidak dapat memenuhi kebutuhan parkir bagi pengunjung kawasan ini dan adanya keputusan Pemerintah Kota DKI Jakarta untuk mengendalikan parkir guna memperlancar arus lalu lintas terutama untuk parkir pada badan jalan yang mengakibatkan kemcetan pada kawasan ini. Pemerintah dalam hal ini perlu untuk memecahkan masalah tersebut yaitu salah satunya dengan membangun gedung parkir pada kawasan ini. Untuk mengkaji gedung parkir kawasan ini maka perlu dilakukan penelitian. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kelayakan finansial rencana pembangunan gedung parkir dan tarif yang layak untuk mendorong masayarakat membangun gedung parkir. Metode yang digunakan pada analisis ini adalah Metode NPV dan Metode IRR. Hasil analisis finansial lokasi pertama dengan tarif parkir alternatif II sebesar (Rp 10.000 + Rp 3000) dan alternatif III untuk lokasi kedua sbesar (Rp 7.000 + Rp 7.000) dengan tingkat suku bunga 8%. Analisis finansial menunjukan Nilai NPV positif dan IRR yang lebih besar dari tingkat suku bunga yang berlaku maka gedung parkir ini layak untuk dibangun.
J akarta City as the capital of the State of Indonesia where activities and activities between communities are very complex and varied. In the Hayam Wuruk area various traffic problems arise, one of which is parking. This happens because of the many types of activities such as shops, offices, and restaurants that become a place of mass accumulation. The public will come to use vehicles and need a parking space to park their vehicles where the capacity of the parking spaces in the area cannot meet the parking needs of visitors to this area and there is a decision of the DKI Jakarta City Government to control parking in order to smooth the traffic flow, especially for parking on the road body causing congestion in this region. The government in this case needs to solve this problem, one of which is by building parking buildings in this area. To examine the parking area in this area, research is needed. This study aims to determine the financial feasibility of a parking building construction plan and a reasonable tariff to encourage people to build a parking building. The method used in this analysis is the NPV Method and the IRR Method. The results of the financial analysis of the first location with alternative parking tariff II of (Rp 10,000 + Rp 3000) and alternative III for the second location (Rp 7,000 + Rp 7,000) with an interest rate of 8%. Financial analysis shows a positive NPV value and an IRR that is greater than the prevailing interest rate, so this parking building is worth building.