B erdasarkan analisis kelayakan ekonomi yang sudah dilakukan pada masing masing volume lalu lintas dengan cost of money, dan dengan tanpa cost of money, pada skenario 1 dengan volume lalu lintas berdasarkan data sekunder didapatkan hasil NPV = 11,227,184 Juta, BCR = 4.492150644, dan EIRR = 9.26% dengan cost of money, dengan tanpa cost of money didapatkan hasil NPV =12,466,092 Juta, BCR =5.251096767, dan EIRR = 11.52%. Sedangkan untuk analisis pada skenario 1 dengan volume lalu lintas analisis didapatkan hasil NPV =12,768,924 Juta, BCR =4.971699801, dan EIRR = 11.24% dengan cost of money, dengan tanpa cost of money didapatkan hasil NPV =13,719,660 Juta, BCR = 5.678579446, dan EIRR = 13.42%. Dari analisis yang sudah dilakukan, didapatkan bahwa hasil kelayakan ekonomi menggunakan volume lalu lintas analisis lebih baik dibandingkan analisis menggunakan volume lalu lintas data sekunder, karena volume lalu lintas kendaraan pada volume lalu lintas analisis lebih banyak dibandingkan volume lalu lintas pada data sekunder. Kemudian dilakukan analisis skenario 2 pada analisis kelayakan ekonomi dengan tujuan meningkatkan NPV, BCR, dan EIRR, agar nilai manfaat dari pembangunan proyek jalan tol JORR 2 lebih bermanfaat. Hasil analisis kelayakan ekonomi dengan skenario 2 menggunakan volume lalu lintas data sekunder didapatkan hasil NPV = 12,277,900 Juta, BCR = 5.881913435, dan EIRR = 11.75% dengan cost of money, dengan tanpa cost of money didapatkan hasil NPV =13,104,575 Juta, BCR = 6.712647947, dan EIRR = 13.89%. Sedangkan untuk analisis pada skenario 2 dengan volume lalu lintas analisis didapatkan hasil NPV = 13,819,640 Juta, BCR = 6.494936735, dan EIRR = 14.25% dengan cost of money, dengan tanpa cost of money didapatkan hasil NPV = 14,358,143 Juta, BCR = 7.259112974, dan EIRR = 16.27%. Dari peningkatan NPV, BCR, dan EIRR pada skenario 2, maka skenario 2 dapat dijadikan alternatif solusi bagi pemerintah dalam melakukan kebijakan pembangunan jalan tol.