Kajian perkembangan KEK Tanjung Lesung dan pengaruhnya terhadap wilayah sekitar
K abupaten Pandeglang merupakan kabupaten yang tergolong miskin diantara kabupaten/kota di Provinsi Banten. Berdasarkan data persentase kemiskinan dari BPS menunjukkan bahwa Kabupaten Pandeglang merupakan kabupaten yang paling miskin dengan tingkat kemiskinan mencapai 19,8% pada tahun 2000 kemudian menurun menjadi 11,1% pada tahun 2010. Persentase kemiskinan Kabupaten Pandeglang memiliki nilai lebih tinggi dari persentase kemiskinan Provinsi Banten dimana persentase kemiskinan Provinsi Banten hanya sebesar 7,02% pada tahun 2010. Latar belakang wilayah Kabupaten Pandeglang tersebut membuat pemerintah membentuk kebijakan mengenai penentuan pusat pertumbuhan untuk memacu pertumbuhan ekonomi Kabupaten Pandeglang. Kawasan Tanjung Lesung merupakan salah satu kawasan yang dipilih menjadi KSP yang ditetapkan dalam RTRW Provinsi Banten Tahun 2010-2030. Kemudian Kawasan Tanjung Lesung ditetapkan sebagai Kawasan Ekonomi Khusus Pariwisata pada tahun 2012. Dengan ditetapkannya Kawasan Tanjung Lesung sebagai pusat pertumbuhan tentunya memberikan pengaruh terhadap wilayah sekitarnya, khususnya pada aspek perkotaan dan aspek sosialnya. Oleh karena itu, tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi perkembangan KEK Tanjung Lesung dan pengaruhnya terhadap perkembangan desa kota dan pergeseran mata pencaharian masyarakat Kecamatan Panimbang. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan analisis spasial dan analisis perbandingan. Dari penelitian yang dilakukan diperoleh bahwa KEK Tanjung Lesung dinyatakan berkembang meskipun lambat, maka dari itu keberadaan Tanjung Lesung sebagai KEK belum terlihat mempengaruhi wilayah sekitarnya. Meskipun terjadi perubahan dari desa menjadi kota pada beberapa daerah sekitarnya serta terjadi pergeseran mata pencaharian, namun hal tersebut terjadi karena adanya kegiatan ekonomi lain yang berpotensi mengembangkan daerahn
P andeglang is the poorest region in Banten. Based on poverty percentage data from BPS, in 2000 poverty level in Pandeglang attained to 19,8% but then in 2010 decreased to 11,1%. The poverty level in Pandeglang had a higher value than Banten, only 7,02% in 2010. Therefore, the Government established a policy cpncerning to determination of the growth center to spur economic growth in Pandeglang. Tanjung Lesung is one of the selected region to be KSP (Kawasan Strategis Provinsi) stipulated in RTRW Provinsi Banten 2010-2030. Then Tanjung Lesung was designated as a Special Economic Tourism Zone in 2012. With the establishment of the Tanjung Lesung as a center of growth, it certainly had an influence on the surrounding area, especially in the urban and social aspects. Therefore, the aim of this study is to identify the development of the Tanjung Lesung SEZ and its influence on the development of urban villages and shifting the livelihoods of Panimbang Sub-district communities. The analytical method used in this study uses spatial analysis and comparative analysis. From the research conducted it was found that the Tanjung Lesung SEZ was developed even though it was late, therefore the existence of Tanjung Lesung as a SEZ had not been seen to affect the surrounding area. Although there has been a change from village to city in some of the surrounding areas and there has been a shift in livelihoods, it has happened because of other economic activities that have the potential to develop the region.