Evaluasi kinerja dan efisiensi penyapuan injeksi air pada lapangan JR
S tudi kasus terkini menunjukkan bahwa produksi minyak semakin lamasemakin menurun. Salah satu penyebabnya adalah sumur produksi yang masihberoperasi pada beberapa lapangan di Indonesia sudah mulai menua. Sumur-sumurtersebut kini rata-rata sudah tidak dapat diproduksikan secara alamiah (naturalflow) pada tahap primary recovery, oleh sebab itu operasi perolehan minyak tahapkedua (secondary recovery) dilakukan dengan maksud untuk memperoleh minyaksisa di reservoir yang tidak dapat diambil dengan metode primary recovery. Dalamoperasi perolehan tahap kedua ini, suatu fluida diinjeksikan ke dalam reservoir yangmasih mempunyai minyak sisa dengan tujuan bukan hanya untuk mempertahankanenergi reservoir, tetapi secara fisik dapat mendesak minyak sisa dari reservoir.Waterflooding (injeksi air) merupakan salah satu dari metode perolehan tahapkedua dengan menginjeksikan air kedalam reservoir sebagai fluida pendesak untukmeningkatkan faktor perolehan minyak. Saat ini proyek injeksi air telah banyakdilakukan di dunia termasuk di Indonesia. Untuk mengoptimalkan hasilperolehannya, manajemen reservoir waterflood yang baik dapat menjadi salah satuacuan, selain itu untuk mengurangi kemungkinan kesalahan dalam interpretasisangat penting memahami distribusi karakteristik reservoir, jumlah OOIP (originaland current oil in place) dan distribusi saturasi minyak yang dapat bergerak. Selainitu analisis petrofisik juga penting untuk memahami heterogenitas batuan. Denganmemahami heterogenitas batuan maka efisiensi penyapuan injeksi air diharapkanakan meningkat karena dapat disimulasikan dan diprediksi hasilnya sertamempermudah penyusunan strategi saat menangani lapangan yang inginmenggunakan injeksi air.
T he latest case studies shows that oil production is decreasing over time. Onereason is that production wells that are still operating in several fields in Indonesiahave begun to mature. Most of the wells had already unable to produce with naturalflow in the primary recovery stage, therefore the second stage of oil recoveryoperations (secondary recovery) is carried out with the intention of obtainingresidual oil in the reservoir which cannot be taken by the primary recovery. In theacquisition operation of the second stage, a fluid is injected into the reservoir whichstill has residual oil with the aim not only to maintain the reservoir energy, but canphysically push the remaining oil from the reservoir. Waterflooding (waterinjection) is one of the methods of obtaining the second stage by injecting waterinto the reservoir as a displacement fluid to increase the oil recovery factor.Currently water injection projects have been carried out in the world, including inIndonesia. To optimize the results, good reservoir waterflood management can beone of the references. Moreover, to reduce the possibility of errors in interpretation.It is very important to understand the reservoir distribution, the amount of OOIP(original and current oil place) and the saturation distribution of movable oil. Inaddition, petrophysical analysis is also important for understanding rockheterogeneity. By understanding rock heterogeneity, the sweep efficiency of waterinjection is expected to increase because the results can be simulated and predictedand simplify the preparation of strategies when handling fields that want to usewater injection.