K uku dapat menjadi tempat melekatnya berbagai kotoran mengandung mikroorganisme. Pada petugas sampah penggunaan APD merupakan kelengkapanyang wajib digunakan agar terhindar dari bahaya dan risiko kerja. Diketahuibahwa prevalensi Ascaris lumbricoides masih cukup tinggi di Indonesia (20-90%). Penelitian yang telah dilakukan menunjukkan penggunaan APD secaratidak lengkap memungkinkan untuk masuknya telur cacing dalam kuku yangpanjang dan tidak terawat. Sehingga penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara pemakaian APD dengan telur cacing pada kuku petugas sampah. Penelitian ini menggunakan studi analitik obeservasional dengan desain potonglintang pada 175 pekerja sampah di Bantar Gebang. Data dikumpulkan denganwawancara kuesioner untuk mengetahui penggunaan APD saat bekerja, dan untukmelihat telur cacing pada kuku dilakukan pemeriksaan laboratorium. Analisis data menggunakan uji statistik fishe’s exact test dengan tingkat kemaknaan p= 0.05. Hasil dari 175 responden, didapatkan sebanyak 55.4% menggunakan APD dan 44.6%tidak mengggunakan APD. Setelah dilakukan pemeriksaan laboratorium pada kuku di dapatkan 96.6 % negatif telur cacing dan 3.4%positif telur cacing,sehingga pada uji kemaknaan, tidak ditemukan adanya hubungan yang bermaknaantara pemakaian alat pelindung diri dengan telur cacing pada kuku dengan nilaip = 0.657. Pada penelitian ini dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan yangbermakna antara pemakaian alat pelindung diri dengan telur cacing pada kuku.