DETAIL KOLEKSI

Hubungan penggunaan alat pelindung diri dengan obstruksi paru pada pengrajin mebel


Oleh : Aristia Putri Kusumawardani

Info Katalog

Nomor Panggil : S 980

Penerbit : FK - Usakti

Kota Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 2017

Pembimbing 1 : Revalita Wahab

Subyek : Anatomy of the respiratory tract

Kata Kunci : personal protective equipment, pulmonary obstruction, anatomy of the respiratory tract.

Status Posting : Published

Status : Lengkap


File Repositori
No. Nama File Hal. Link
1. 2017_TA_KD_03013027_Halaman-judul.pdf
2. 2017_TA_KD_03013027_Bab-1-Pendahuluan.pdf
3. 2017_TA_KD_03013027_Bab-2-Tinjauan-literatur.pdf
4. 2017_TA_KD_03013027_Bab-3-Kerangka-konsep.pdf
5. 2017_TA_KD_03013027_Bab-4-Metode.pdf
6. 2017_TA_KD_03013027_Bab-5-Hasil.pdf
7. 2017_TA_KD_03013027_Bab-6-pembahasan.pdf
8. 2017_TA_KD_03013027_Bab-7-Kesimpulan.pdf
9. 2017_TA_KD_03013027_Daftar-pustaka.pdf
10. 2017_TA_KD_03013027_Lampiran.pdf

K egiatan produksi dari indrustri mebel menghasilkan debu kayu dan berjalan setiap hari. Dalam pelaksanaan pekerjaan sehari hari, pekerja industri mebel akan terpajan dengan debu kayu yang akan terhirup saat bernafas sehingga memiliki resiko penyakit pada pernafasan akibat kerja. Pekerja industri mebel mempunyai resiko untuk penimbunan debu pada saluran pernafasan, meskipun tubuh memiliki mekanisme pertahanan berupa bersin dan batuk. Penelitian yang dilakukan di PT Kota Jati furnindo desa Suwawal Kecamatan Mlonggo Kabupaten Jepara pada 44 orang didapatkan 83.3% pekerja yang tidak menggunakan APD mengalami gangguan pernapasan berupa penurunan FEV dan FEV1 kurang dari 80% yang mengarah ke penyakit paru obstruktif, restriktif atau campuran(8), penelitian yang dilakukan di Lumajang didapatkan 84.4% pekerja yang tidak menggunakan masker mengalami keluhan pernapasan(25), berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Tria dkk, dimana tidak terdapat hubungan bermakna mengenai hubungan penggunaan masker dengan gambaran klinis, faal paru, dan foto toraks(33) Metode Penelitian ini menggunakan studi analitik observasional dengan desain cross –sectional yang menganalisis 46 pekerja mebel sektor informal di Depok pada bulan Agustus-Oktober 2016. Analisis data menggunakan uji Fisher SPSS for Windows versi 21.0. Hasil Total 19 responden yang tidak menggunakan masker, 16 responden (84,2%) mengalami obstruksi paru dan hanya 3 responden (15,8%) yang tidak mengalami obstruksi paru. Sedangkan, dari 27 responden yang menggunakan masker, sebanyak 5 responden (18,5%) mengalami obstruksi paru dan 22 responden (81,5%) tidak mengalami obstruksi paru. Kejadian obstruksi paru terbanyak pada responden yang tidak menggunakan masker. Berdasarkan ujistatistic fisher didapatkan nilai p value 0.00 (p < 0.05) yang berarti terdapat hubungan antara penggunaan masker dengan kejadian obstruksi paru.Kesimpulannya terdapatnya hubungan antara penggunaan alat pelindung diri dengan obstruksi paru pada pengrajin mebel

P roduction activities of the furniture industry produce wood dust and run daily. In the course of day-to-day work, furniture industry workers will be exposed to wood dust that will be inhaled while breathing, thus having a risk of occupational respiratory illness. Furniture industry workers have a risk for accumulation of dust in the respiratory tract, although the body has a defense mechanism of sneezing and coughing. Research conducted at PT Kota Jati FURNINDO village Suwawal the District Mlonggo Jepara district on 44 gained 83.3% of the workers were not using PPE experiencing respiratory problems such as a decrease in FEV and FEV1 less than 80%, which leads to obstructive pulmonary disease, restrictive or mixed (8) , research conducted in Lumajang obtained 84.4% of the workers who did not use a mask experiencing respiratory complaints (25), in contrast to a study conducted by Tria et al, where there is no significant relationship on the relationship of the use of masks with the clinical picture, lung physiology, and chest X-ray ( 33) Methods this study uses an observational analytic study with cross design -sectional which analyzes 46 workers in the informal sector furniture Depok in August-October 2016. Data were analyzed using Fisher's exact test SPSS for Windows version 21.0. Results Total 19 respondents who did not use masks, 16 respondents (84.2%) had pulmonary obstruction and only 3 respondents (15.8%) had no pulmonary obstruction. Meanwhile, from 27 respondents who used masks, as many as 5 respondents (18.5%) had pulmonary obstruction and 22 respondents (81.5%) did not have pulmonary obstruction. The incidence of pulmonary obstruction was highest in respondents who did not use a mask. Based fisher ujistatistic obtained p value 0.00 (p <0.05), which means there is a relationship between the use of masks with obstruction paru.Kesimpulannya incidence of relationship between the use of personal protective equipment with pulmonary obstruction craftsman furniture

Bagaimana Anda menilai Koleksi ini ?