DETAIL KOLEKSI

Analisis sekatan sesar pada formasi Belumai, lapangan "Mitrisar", Cekungan Sumatera Utara

5.0


Oleh : Ken Pamuncar

Info Katalog

Nomor Panggil : 910/TG/2018

Penerbit : FTKE - Usakti

Kota Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 2018

Pembimbing 1 : Burhannurdinnur

Pembimbing 2 : Junita Triviaty Musu

Subyek : Geological structure;Geological engineering

Kata Kunci : fault seal analysis, shale gouge ratio, juxtaposition, sealing, leaking, allan diagram.

Status Posting : Published

Status : Lengkap


File Repositori
No. Nama File Hal. Link
1. 2018_TA_GL_07212120_Halaman-Judul.pdf
2. 2018_TA_GL_07212120_Bab-1.pdf
3. 2018_TA_GL_07212120_Bab-2.pdf
4. 2018_TA_GL_07212120_Bab-3.pdf
5. 2018_TA_GL_07212120_Bab-4.pdf
6. 2018_TA_GL_07212120_Bab-5.pdf
7. 2018_TA_GL_07212120_Daftar-Pustaka.pdf

P enelitian ini dilatar belakangi oleh pentingnya menganalisis sekatan sesar pada kegiatan eksplorasi hidrokarbon. Struktur yang menjadi salah satu jebakan reservoir yang paling dominan pada beberapa cekungan di Indonesia yang sangat berpotensi untuk dilakukannya analisis sekatan sesar. Tujuannya adalah untuk mengetahui struktur sesar yang berada di bawah permukaan dan menentukan sesar tersebut mengalirkan hidrokarbon atau menyekat hidrokarbon. Daerah penelitian berada diCekungan Sumatra Utara yang terbentuk pada umur Tersier Awal dan merupakan bagian dari cekungan busur belakang Paparan Sunda dan daaerah penelian berlokasidi lapangan “MITRISAR”. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalahmetode analisis sekatan sesar dengan menggunakan data log dan seismik 3D. Data log yang digunakan untuk bertujuan untuk perhitungan petrofisik berupa Vshale, permeabilitas, dan porositas. Pemodelan geologi turut dibuat untuk digunakan sebagai volume untuk menganalisis sekatan sesar dengan menggunakan metode Shale Gouge Ratio yang digunakan untuk menghitung persentase ketebalan shale yang masuk kedalam suatu interval dan Juxta posistion untuk melihat kesejajaran antara batuan reservoir dengan batuan penyekat berdasarkan diagram Allan yang dikatakan sesar menyekat bila nilai Shale Gouge Ratio diatas 20% sedangkan untuk nilai dibawah itubersifat mengalirkan. Hasil dari analisis sekatan sesar menggunakan metode Shale Gouge Ratio dan Juxtaposition yaitu dapat diketahui bahwa sesar pada lapangan“MITRISAR” yang berada di Cekungan Sumatra Utara dominan bersifat menyekatpada sesar yang memotong Formasi Belumai. Sesar yang menyekat yaitu sesar 1 dansesar 5 dengan arah trend baratlaut – tenggara dan sesar 12 dan sesar 13 dengan arah timur laut – barat daya yang dimana 4 sesar ini merupakan sesar major yang memotong antiklin.

T his research is motivated because importance to us t know about fault seal analysis in hydrocarbon exploration activity. The structure that became one of the most dominant reservoir traps in several basins in Indonesia it so potential for fault seal analysis. The objective way to find out the fault structure that lies below the surface and determine that fault its to pass the hydrocarbons or seal the hydrocarbons. The study area is located in the North Sumatra Basin formed at the Early Tertiary age, part of back arc basin of Paparan Sunda and the search area is located on the "MITRISAR"field. The method in fault seal analysis by using 3D log and seismic data. Log data used to aim for petrophysical calculations of Vshale, permeability, and porosity.Modeling geology was made to be used as a volume to analyze fault seal by usingShale Gouge Ratio method to calculate percentage of shale thickness that enter into anfault interval and Juxta posistion to see the alignment between reservoir rock and insulating rock based on Allan diagram which is said to be sealed if the value of ShaleGouge Ratio above 20% while for the value below it is leaking. The result of fault sealanalysis using Shale Gouge Ratio and Juxtaposition method can be seen that the faultin the "MITRISAR" field located in the North Sumatra Basin is dominantly attachedto the fault that cuts off the Belumai Formation. Fault of the fault 1 and the fault 5 withthe direction of the southeast-northwest trend and fault 12 and fault 13 to the southwest-northeast direction where the 4 fault is a major fault that cut antiklin

Bagaimana Anda menilai Koleksi ini ?