Perencanaan TPA dengan menggunakan metode sanitary landfill (Studi Kasus : Zona 4 TPA Jatiwaringin, KabupatenTangerang)
P ertumbuhan jumlah penduduk dan kemajuan tingkat perekonomian di suatu kota mempengaruh peningkatan jumlah sampah. Peningkatan jumlah sampah akan menimbulkan pemiasalahan pada lingkungan, proses akhir dari pengelolaan sampah yang dihasilkan dari kegiatan manusia berada di TPA (Tempat Pemrosesan Akhir Sampah). TPA Jatiwaringin adalah Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) yang aktif di Kabupaten Tangerang, metode yang digunakan saat ini adalah Open Dumping dengan luas wilayah ± 14 Ha dan terbagi menjadi 4 zona penimbunan sampah dengan fasilitas penunjangnya. Kabupaten Tangerang dengan 'Iuas wilayah 959,61 Ha, memiliki jumlah penduduk sebesar 3.165.146 jiwa pada tahun 2013 dan laju rata-rata pertumbuhan penduduk sebesar 4,42%. Berdasarkan kepada Undang-Undang No 18Tahun 2008, Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No 3 Tahun 2013, PeraturanPemerintah No 16 Tahun 2005, clan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No 21Tahun 2006, dinyatakan bahwa TPA di kota besar dan metropolitan harusdirencanakan sesuai metode lahan urug saniter (sanitary landfill). Oleh karena itu pada Zona 4 TPA Jatiwaringin dilakukan perencanaan menggunakan metode sanitary landfill untuk sampah tercampur (organik dan anorganik). Berdasarkan perhitungan kelayakan lokasi TPA menggunakan Penilaian Indeks Risiko Lingkungan seperti yang terdapat pada Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No 3 Tahun 2013 yang berjumlah 530,75, hal ini berarti TPA diteruskan dan direhabilitasi menjadi lahan urug terkendali secara bertahap. Zona 4 TPA Jatiwaringin memiliki Juas lahan ± 5Ha, dengan umur pakai 745 hari atau 2 tahun 15 hari. Jenis tanah zona 4 TPAJatiwaringin memiliki tekstur terbesar pada tekstur liat sebesar 52,69% dan tekstur lanau sebesar 26, 77%, dengan angka kelulusan tanah rata-rata sebesar 2, 18 x 1 o-6cm/detik. Pemasangan pipa leachate menggunakan metode tulang ikan dengan diameter pipa utama 30 cm dan pipa cabang 10 cm. Pengendalian gas secara vertikal dilakukan dengan pemasangan pipa gas vertikal sebagai ventilasi gas, dengan diameter 10 cm sedangkan pengendalian gas secara horizontal digabungkan dengan pipa leachate.
P opulation growth and progress in the level of the economy in a city affect the increase in the amount of waste. Increasing the amount of waste will cause problems in the environment, the final process of waste management generated from human activities is in the TPA (Waste Final Processing Site). The Jatiwaringin TPA is an active Final Processing Site (TPA) in Tangerang Regency, the method currently used is Open Dumping with an area of ​​± 14 Ha and divided into 4 landfill zones with supporting facilities. Tangerang Regency with an area of ​​959.61 hectares, has a population of 3,165,146 people in 2013 and the average rate of population growth is 4.42%. Based on Law No. 18 of 2008, Minister of Public Works Regulation No. 3 of 2013, Government Regulation No. 16 of 2005, and Minister of Public Works Regulation No. 21 of 2006, stated that landfill in big cities and metropolitan areas should be planned according to sanitary landfill ) Therefore, in Zone 4 the Jatiwaringin TPA was planned using the sanitary landfill method for mixed waste (organic and inorganic). Based on the calculation of the feasibility of the landfill site using the Environmental Risk Index Assessment as found in the Minister of Public Works Regulation No. 3 of 2013 which amounted to 530.75, this means that the landfill is continued and rehabilitated to gradually controlled landfill. Zone 4 TPA Jatiwaringin has a land area of ​​± 5 hectares, with a service life of 745 days or 2 years and 15 days. The zone 4 soil type TPA Jatiwaringin has the largest texture on clay texture of 52.69% and silt texture of 26.77%, with an average land graduation rate of 2.18 x 1 o-6cm / sec. Installation of leachate pipes uses the fish bone method with a diameter of 30 cm main pipe and 10 cm branch pipe. Vertical gas control is carried out by installing a vertical gas pipe as a gas vent, with a diameter of 10 cm while gas control horizontally combined with a leachate pipe.