Perbandingan metode konvensional dan otomatik untuk mengukur nilai laju endap darah di Rumah Sakit Sumber Waras Jakarta
D alam perkembangannya, berbagai pemeriksaan laboratorik untuk diagnosis mengalami perbaikan dan kemajuan dalam menunjang pelayanan kesehatan yang efisien, teliti, dan cepat. Salah satunya ialah pemeriksaan laju endap darah (LED). Pemeriksaan LED dapat diukur dengan beberapa metode seperti metode konvensional dan otomatik. Meskipun metode konvensional merupakan metode yang direkomendsi oleh International Communitte for Standarization in Hematology (ICSH), namun di kota kota besar juga sudah banyak yang menggunakan metode otomatik. Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui perbandingan nilai LED yang diukur oleh metode konvensional dan otomatik. Metode penelitian ini adalah penelitian observasional analitik dengan pendekatan potong lintang yang dilakukan pada bulan Oktober sampai bulan November 2016 di Laboratorium Patologi Klinik Rumah Sakit Sumber Waras, Grogol Petamburan, Jakarta barat. Data dikumpulkan melalui pemeriksaan LED menggunakan metode konvensional dengan metode westergren dan metode otomatik dengan alat ESR 2010 yang dilakukan dalam satu waktu. Analisis data dilakukan secara univariat dan bivariat menggunakan uji T berpasangan yang diolah dengan program Statistical Package for the Social Sciences (SPSS) for windows versi 21.0 Hasil analisis nilai laju endap darah dari 40 subjek yang diukur dengan menggunakan metode konvensional (westergren) dan otomatik (ESR 2010) berdasarkan uji T berpasangan memperlihatkan nilai p = 0,406 (p > 0,05) dan interval kepercayaan batas atas 0,09294 dan batas bawah -0,22518 dengan tingkat kepercayaan 95%. Kesimpulan Penelitian ini menunjukkan tidak terdapat perbedaan hasil nilai laju endap darah yang diukur dengan metode konvensional dan metode otomatik.
I n its development, various laboratory examinations for diagnosis have improved and progressed in supporting efficient, thorough and fast health services. One of them is the examination of blood sedimentation rate (LED). LED checks can be measured by several methods such as conventional and automatic methods. Although the conventional method is a method recommended by International Communities for Standardization in Hematology (ICSH), many cities use automatic methods in large cities. Therefore, it is necessary to conduct research aimed at finding out the comparison of LED values ​​as measured by conventional and automatic methods. This research method is an analytic observational study with a cross sectional approach conducted from October to November 2016 at the Sumber Waras Hospital Pathology Laboratory, Grogol Petamburan, West Jakarta. Data were collected through LED examination using conventional methods with the westergren method and automatic methods with the 2010 ESR tool performed at one time. Data analysis was carried out univariately and bivariately using paired T test which was processed with Statistical Package for the Social Sciences (SPSS) program for windows version 21.0. Results of analysis of blood sedimentation rate of 40 subjects measured using conventional (westergren) and automatic (ESR) methods 2010) based on paired T test showed the value of p = 0.406 (p> 0.05) and upper limit confidence interval 0.09294 and lower limit of -0.22518 with a 95% confidence level. Conclusion This study shows that there is no difference in the results of blood sedimentation rate as measured by conventional methods and automatic methods.