Upaya mempertahankan perkembangan sektor pertanian di Kabupaten Tegal
K abupaten Tegal dalam konteks wilayah Provinsi Jawa Tengah sebagaipenyangga pangan nasional (BPS Provinsi Jawa Tengah, 2015). Hal tersebutdibuktikan dengan 48% luas lahan pertanian ditetapkan sebagai kawasanpertanian lahan pangan berkelanjutan (LP2B). Namun produksi pertanian semakin tahun semakin menurun dan luas lahan yang ditetapkan sebagai LP2B sudah mulai terkonversi. Kemudian, Penetapan kebijakan seperti pengembanganinfrastruktur jalan tol Pejagan-Pemalang dan penetapan kabupaten sebagaikawasan perkotaan Bregasmalang, dikhawatirkan dapat memicu terjadinyakonversi lahan pertanian dan menyebabkan perkembangan sektor pertaniansemakin terpuruk . Penelitian bertujuan untuk mengidentifikasi upaya-upaya yang perlu dilakukan dalam rangka mempertahankan perkembangan sektor pertanian di Kabupaten Tegal. Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan perkembangan sektor pertanian yaitu sumberdaya alam, sumberdaya manusia, kebijakan, teknologi pada kegiatan pasca panen dan infrastruktur penunjang. Metodologi yang digunakan adalah metodeLocation Quotient (LQ), Shift Share, analisis spasial, skalogram dan deskriptif. Hasil penelitian menunjukan bahwa sektor pertanian di Kabupaten Tegal mengalami stagnansi bahkan cenderung menurun yang disebabkan oleh konversi lahan, jumlah dan kualitas sumberdaya manusia yang semakin menurun dan rendah, belum adanya keterpaduan kebijakan skala nasional-kabupaten, rendahnya penggunaan teknologi pada kegiatan pasca panen serta kurangnya dukungan infrastruktur pertanian. Oleh sebab itu, upaya untuk mempertahankan perkembangan sektor pertanian antara lain peningkatan sumberdaya manusia dilakukan melalui pelatihan, penyuluhan dan pendidikan formal, penetapan perda baru yang mengatur tentang insentif untuk lahan pertanian pangan berkelanjutan dan perizinan industri berbasis pertanian, pengembangan model pasca panen, penetapan hirarki struktur ruang kawasan pertanian serta kebutuhan infrastruktur penunjangnya.
T egal Regency in the context of Central Java Province is one of regency that set as the main food producers for national stock (Statistict Of Jawa Tengah Province, 2015). It has proven, 48% land area set as sustainable agriculture food land (LP2B). However, Agricultural production has been decreasing from years by years and LP2B has changed from agricultural land to non agricultural land. Then, there are determination of policies such as highway development on Pejagan-Pemalang segment and determination of Tegal Regency as Bregasmalang urban areas, those will possible affecting toward agricultural land convertions and more decreasing on agricultural development. The research aims to identify necessary effort for preservingon agricultural development. Any factors that influence toward agricultural development success are natural resource, human resource, policy, tecnology on post-harvest and infrastructure.Methods that is using in the research are location qoutient (LQ), shift share, spatial analysis, scalogram analysis and description. Results of the research are showing the agricultural sector in Tegal Regency has stagnacy even tend decreasing which affected by agricultural land changed, quantity and quality of human resources are decreasing and lowing, there are not policy integrations on national level and regional level, low of using tecnology on post-harvest and lack of infrastrucuture support on agricultural. Therefore, the efforts that necessary for preserving on agricultural development are enhancement of human resources such as training, counseling and formal educating, determenation of new policy regarding incentive on agricultural land that has setted as LP2B and new policy regarding on industry development approval base on agricultural, post-harvest development model and determination of structure plans on agricultural areas along with infrastrucutresupport needs.