K eandalan sangat erat kaitannya dengan sistem proteksi, karena saat terjadi gangguan, sistem proteksi berperan untuk melokalisir daerah gangguan dan melindungi peralatan instalasi dari kerusakan akibat adanya gangguan tersebut. Ketersediaan pasokan energi listrik yang andal dan berkualitas merupakan salah satu syarat yang harus dipenuhi oleh penyedia listrik, hal ini bertolak belakang dengan realita yang ditemukan pada PLN Lombok. Untuk dapat mengkoordinasi relai arus lebih, harus dihitung terlebih dahulu besarnya anus gangguan hubung singkat yang terjadi di sepanjang janingan distribusi. Didalam penelitian ini dikaji sistem proteksi jenis Over Current Relay (OCR) dan koordinasinya pada seksi Ampenan — Senggigi2 — Tanjung2 — Sembalun dengan menghitung besarnya arus ganggguan hubung singkat menggunakan metode matrix dan satuan parameter jaringan, generator dan trafo dalam sistem per unit (pu). Hasil perhitungan di plot dalam bentuk kurva koordinasi OCR, dan dapat diperoleh bahwa koordinasi OCR di antara seksi—seksi ini sudah menjadi selektif dan dapat menekan komulasi waktu kerja OCR di sisi hulu (semakin besar nilai anus gangguan, maim semakin cepat relai bekerja), selektifitas kerja OCR dapat dilihat dari tidak adanya perpotongan kurva waktu kerja OCR di masing-masing seksi.