Pengolahan sampah menjadi bahan baku RDF(Refuse Derived Fuel) melalui proses biodrying dengan pengaruh bioaktivator ar124 dan sistem aerasi alami
K ecamatan Gunung Putri merupakan salah satu daerah yang sedang bertransformasi menjadi kawasan suburban dan mengalami peningkatan volume sampah. Pengolahan sampah dengan metode biodrying menggunakan aerasi alami dan bioaktivator AR124 dapat meningkatkan kualitas sampah sebagai bahan baku RDF. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kinerja proses aerasi alami dan pengaruh bioaktivator AR124. Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu uji proximate dan nilai kalor yang akan dibandingkan dengan standar mutu menurut SNI 8657:2018 dan standar RDF (Refuse Derived Fuel) menurut Indocement. Penelitian menggunakan variasi komposisi sampah organik dan anorganik mulai dari 100:0, 80:20, 60:40, dan 50:50. Hasil penelitian menunjukkan aerasi alami berpengaruh pada kenaikan suhu, serta bioaktivator AR124 dapat mendegradasi sampah dan meningkatkan hasil yang lebih cepat, komposisi yang optimal yaitu sampah organik 80% dan sampah anorgnaik 20%, dengan mendapatkan nilai kadar air 6,41 %, volatile matter 68,58%, kadar abu 5,43%, fixed carbon 23,29%, dan nilai kalor sebesar 36,66%. Dari total timbulan sampah sebesar 14,05 terdapat 9,67 ton/hari bahan baku dan menghasilkan RDF 6,8 ton/hari dengan biaya investasi pada pengolahan sampah biodrying sebesar Rp1.897.619.000,00.
G unung Putri District is one of the areas that is transforming into a suburb and experiencing an increase in the volume of waste. Waste processing with biodrying method using passive aeration and AR124 bioactivator can improve the quality of waste as RDF raw material. The purpose of this study was to determine the performance of the passive aeration process and the influence of AR124 bioactivator. The method used in this study is the proximate test and calorific value which will be compared with quality standards according to SNI 8657:2018 and RDF (Refuse Derived Fuel) standards according to Indocement. The study used variations in the composition of organic and inorganic waste ranging from 100:0, 80:20, 60:40, and 50:50. The results showed that passive aeration has an effect on temperature increase, and AR124 bioactivator can degrade waste and increase faster yields, the optimal composition is 80% organic waste and 20% anorg waste, by obtaining a moisture content value of 6.41%, volatile matter 68.58%, ash content of 5.43%, fixed carbon 23.29%, and a calorific value of 36.66%. Of the total waste generation of 14,05 there are 9.67 ton/day of raw materials and produce RDF 6.8 tons/day with an investment cost in biodrying waste processing of Rp1,897,619,000.00.