I ndonesia rentan terhadap bencana alam seperti tanah longsor. Beberapa faktor, termasuk geometri lereng, struktur geologi, kondisi air tanah, sifat fisik dan mekanik batuan, serta gaya yang bekerja pada batuan, berkontribusi terhadap tanah longsor. Dengan menggunakan kekuatan geser tanah yang berkaitan dengan sifat fisik tanah itu sendiri, dapat dianalisis penyebab terjadinya tanah longsor. Sebagai analisis longsoran, tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh sifat fisik tanah terhadap kuat geser yang dihasilkan dari pengujian Triaxial Uncosolidated Undrained (UU). Pada penelitian ini korelasi antara kuat geser kohesi (c) dan sudut geser dalam (φ) dengan indeks plastisitas (PI) dan kandungan lempung (clay) ditentukan dengan menggunakan analisis regresi linier sederhana, dan dihitung nilai aktivitasnya dengan menggunakan rumus Ac = PI/C-10. Berdasarkan analisis ini penulis menyimpulkan pada daerah penelitian menunjukkan bahwa korelasi antara nilai kohesi (c), indeks plastisitas (PI) dan kandungan lempung (clay) pada lokasi penelitian mempunyai nilai rata-rata 0,9 yang menunjukkan korelasi sangat kuat/saling mempengaruhi. Berbeda dengan Sudut geser dalam, korelasi dengan nilai indeks plastisitas (PI) dan kandungan lempung (clay) mempunyai nilai rata-rata 0,2 – 0,4 yang menunjukkan korelasi lemah/tidak saling mempengaruhi. Kemudian berdasarkan hasil perhitungan nilai aktivitas (Ac), tanah di daerah penelitian diklasifikasikan sebagai tanah yang bersifat aktif/ekspansif dengan nilai rata-rata >1.25 . Sifat fisik lempung pada daerah penelitian menjadi salah satu penyebab terjadinya tanah longsor juga curah hujan yang tinggi dengan nilai rata-rata jumlah 10 tahun terakhir 2307.41 mm adalah faktor pendukung terjadinya tanah longsor