Membedakan memar dengan lebam mayat pada korban kriminal (studi pustaka)
D engan maraknya aksi kekerasan yang terjadi dewasa ini, penting sekali bagi ahli forensik untuk mengetahui perbedaan antara memar dan lebam mayat. Memar terjadi pada waktu korban masih hidup, yakni perubahan warna dibawah kulit oleh karena pembuluh darah tepi pecah akibat trauma sedangkan lebam terjadi pada korban yang sudah mati oleh karena adanya hemolisis dan gravitasi dari letak tubuh korban, keduanya sama-sama perubahan warna di bawah kulit. Perbedaan-perbedaan warna di bawah kulit pada memar dan lebam harus diketahui dengan tepat dan benar sehingga sangat membantu dalam identifikasi. Perbedaan-perbedaan tersebut bukan saja hanya dengan kasat mata tetapi secara ilmiah harus diketahui histopatologisnya. Pada Tempat kejadian perkara yang berbeda-beda dan kondisi korban yang berbeda-beda akan mengakibatkan terjadinya memar dan lebam serta hilangnya perubahan warna tersebut berbeda-beda pula. Memar mempunyai saat atau waktu pengamatan visual tidak terlalu lama karena korban hidup masih mempunyai aliran darah yang bagus. Begitu pula lebam, lebam mempunyai waktu kurang dari 2 hari 2 malam pada pengamatan visual selanjutnya akan hilang karena terjadinya pembusukan. Hal tersebut haruslah dipahami benar agar identifikasi lebih tepat dan akurat.