DETAIL KOLEKSI

Faktor risiko kejadian stunting pada balita di area pedesaan dan perkotaan


Oleh : Merita Yumna Nisrina

Info Katalog

Nomor Panggil : S 2131

Penerbit : FK - Usakti

Kota Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 2023

Pembimbing 1 : Evi Susanti Sinaga

Subyek : STUNTING

Kata Kunci : stunting, toddler, risk factor, rural and urban

Status Posting : Published

Status : Lengkap


File Repositori
No. Nama File Hal. Link
1. 2023_TA_SKD_030001900079_Halaman-Judul.pdf
2. 2023_TA_SKD_030001900079_Pengesahan.pdf
3. 2023_TA_SKD_030001900079_BAB-1_Pendahuluan.pdf
4. 2023_TA_SKD_030001900079_BAB-2_Tinjauan-Literatur.pdf 15
5. 2023_TA_SKD_030001900079_BAB-3_Kerangka-Teori.pdf 11
6. 2023_TA_SKD_030001900079_BAB-4_Metode-Penelitian.pdf 11
7. 2023_TA_SKD_030001900079_BAB-5_Hasil.pdf
8. 2023_TA_SKD_030001900079_BAB-6_Pembahasan.pdf
9. 2023_TA_SKD_030001900079_BAB-7_Kesimpulan.pdf
10. 2023_TA_SKD_030001900079_Daftar-Pustaka.pdf
11. 2023_TA_SKD_030001900079_Lampiran.pdf

S Stunting merupakan kegagalan pertumbuhan karena gizi yang kurang dalam waktu lama, akibatnya tinggi badan balita terlalu rendah dari usianya. Menurut SSGI 2021, terdapat lima provinsi yang mengalami kejadian stunting tertinggi di Indonesia yaitu NTT 37,8%, Sulawesi Barat 33,8%, Aceh 33,2%, NTB 31,4%, dan Sulawesi Tenggara 30,2%. Maka dari itu peneliti bermaksud untuk melakukan analisis mengenai faktor risiko yang berhubungan dengan kejadian stunting pada balita di area pedesaan dan perkotaan.METODEPenelitian ini adalah penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Sampel berjumlah 11.715 balita di 5 provinsi dengan kejadian stunting tertinggi di Indonesia yaitu NTT, Sulawesi Barat, Aceh, NTB, Sulawesi Tenggara. Penelitian ini menggunakan data sekunder yang diperoleh dari data SSGI 2021. Analisis data dilakukan secara univariat menggunakan persentase dan bivariat dengan uji chi-square menggunakan program SPSS versi 25.HASILTerdapat hubungan antara kerawanan pangan (p=0,000; PR=1,3), ASI (p=0,000; PR=3,3), MPASI (p=0,000; PR=0,7), kelas ibu balita (p=0,001; PR=0,9), KB (p=0,016; PR=0,9), sanitasi (p=0,000; PR=1,4), pendidikan ibu (p=0,000; PR=1,3), wilayah (p=0,000; PR=1,2) dengan kejadian stunting pada balita. Tetapi tidak ada hubungan antara sumber air minum (p=0,822; PR=1) dan keberagaman makanan (p=0,076; PR=1) dengan kejadian stunting pada balita.KESIMPULANPada penelitian ini didapatkan hubungan yang bermakna antara kerawanan pangan, ASI, MPASI, kelas ibu balita, KB, sanitasi, pendidikan ibu, dan wilayah pedesaan dan perkotaan dengan kejadian stunting pada balita. Tetapi didapatkan hubungan yang tidak bermakna antara sumber air minum dan keberagaman makanan dengan kejadian stunting.

S Stunting is growth failure because of chronic undernutrition. As a result, toddlers’ height is too low for their age. According to SSGI 2021, there are five provinces with the highest incidence of stunting in Indonesia, NTT 37,8%, West Sulawesi 33,8%, Aceh 33,2%, NTB 31,4%, and Southeast Sulawesi 30,2%. As a result, the researcher intends to analyze associated risk factors with the incidence of stunting in toddlers in rural and urban areas.METHODThis research was an analytic observational study with a cross-sectional approach. The sample was 11.715 toddlers in 5 provinces with the highest stunting incidence in Indonesia, comprising NTT, West Sulawesi, Aceh, NTB, and Southeast Sulawesi. Study This using secondary data obtained from SSGI 2021 data. Data analysis was performed with univariate use percentages and bivariate by chi-square test using SPSS version 25.RESULTSThere was an association between food insecurity (p=0.000; PR=1.3), breastfeeding (p=0.000; PR=3.3), complementary breastfeeding (p=0.000; PR=0.7), mother toddler class (p=0.001; PR=0.9), family planning (p=0.016; PR=0.9), sanitation (p=0.000; PR=1.4), mother education (p=0.000; PR=1.3), residence (p=0.000; PR=1.2) with incidence of stunting in toddlers. But there was no association between drinking water sources (p=0.822; PR=1) and dietary diversity (p=0.076; PR=1) with the incidence of stunting in toddlers.CONCLUSIONIn this study, there was a significant relationship between food insecurity, breastfeeding, complementary breastfeeding, mother-toddler class, family planning, sanitation, mother education, and residence in rural and urban areas with the incidence of stunting in toddlers. But no significant relationship was found between drinking water sources and dietary diversity with the incidence of stunting in toddlers.

Bagaimana Anda menilai Koleksi ini ?