DETAIL KOLEKSI

Analisis fumes hasil peledakan di PT Buma Job Site Kideo Jaya Agung, Batu Kajang, Kalimantan Timur

0.5


Oleh : Kendry Setiawan Tjan

Info Katalog

Nomor Panggil : 678/TT/2019

Penerbit : FTKE - Usakti

Kota Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 2019

Pembimbing 1 : Pantjanita Novi Hartami

Pembimbing 2 : Taat Tri Purwiyono

Subyek : Mining engineering - Explosives

Kata Kunci : blasting, zero oxygen balance fumes, human threshold value.

Status Posting : Published

Status : Lengkap


File Repositori
No. Nama File Hal. Link
1. 2019_TA_TB_073001500057_Halaman-Judul.pdf 19
2. 2019_TA_TB_073001500057_Bab-1.pdf 6
3. 2019_TA_TB_073001500057_Bab-2.pdf 43
4. 2019_TA_TB_073001500057_Bab-3.pdf 11
5. 2019_TA_TB_073001500057_Bab-4.pdf 30
6. 2019_TA_TB_073001500057_Bab-5.pdf
7. 2019_TA_TB_073001500057_Daftar-Pustaka.pdf 2
8. 2019_TA_TB_073001500057_Lampiran.pdf

F Fumes merupakan gas beracun yang terbentuk dari reaksi bahan peledak yang tidak memiliki kandungan oksigen setimbang atau zero oxygen balance, suatu bahan peledak yang tidak ZOB berpotensi menghasilkan gas beracun seperti Hâ‚‚S, CO dan NOâ‚‚.. Tingkat bahaya kadar fumes telah di teliti oleh administrasi kesehatan kerja di dunia dan menghasilkan standar nilai ambang batas manusia terhadap fumes, dimana nilai ambang batas manusia untuk pekerjaan di semua industri tidak sepesifik di industri pertambangan yang menggunakan bahan peledak sebagai kegiatan pemberaian batuan penutup utama. Dalam penelitian ini peledakan dilakukan di tambang batubara, yang dalam penelitian dapat dianalisa jenis dan kadar fumes terbentuk dari hasil peledakan, faktor pembentuk fumes hasil peledakan tersebut, bagaimana perbandingan pengukuran menggunakan dua metode yaitu menggunakan drone dan shelter serta pembobotan gas hasil peledakan secara visual dan waktu tunggu kerja bagi para kru peledakan PT.BUMA jobsite KJA sebelum melakukan pengecekan paska peledakan. Pengukuran gas dilakukan dengan menggunakan alat pendeteksi gas diletakan pada drone dan alat pendeteksi gas yang dilindungi oleh shelter, pengukuran juga dilakukan menggunakan metode konvensional pada waktu pengecekan pasca peledakan untuk memastikan apakah fumes hasil peledakan sudah benar - benar hilang di lokasi peledakan. Hasil pengukuran fumes terindikasi tiga gas utama yang terbentuk yaitu gas CO, NOâ‚‚, dan Hâ‚‚S, ketiga gas tersebut terukur menggunakan metode drone, shelter, ataupun metode konvensional. Berdasarkan hasil pengukuran kadar fumes dan kelembaban lubang ledak menunjukan nilai yang berbanding lurus, kadar fumes tidak dipengaruhi oleh pengunaan bahan peledak berlebih tetapi sangat dipengaruhi oleh kondisi lubang ledak aktual. Penelitian menunjukkan bahwa pengukuran menggunakan drone dan shelter dapat digunakan untuk mengukur kadar fumes secara aman dan akurat dan metode konvensional menunjukan masih terdapat kada fumes dilokasi peledakan akbat gas terperangkap oleh tumpukan hasil peledakan. Menggunakan pendekatan secara visual fumes hasil penelitian berkisar di antara level 1 dan level 2. Hasil penelitian merekomendasikan waktu tunggu pekerja diantara lima hingga enam menit setelah peledakan sebelum melakukan pengecekan pasaka peledakan.

F Fumes are toxic gases that are formed from the reaction of explosives that do not have balance amount of oxygen or zero oxygen balance reaction, an explosive that is not ZOB condition has the potential to produce toxic gases such as Hâ‚‚S, CO and NOâ‚‚. The hazard level of fumes has been carefully assessed by the occupational health administration in the world and produces a standard human threshold value for fumes, where the threshold value for a job of all industries is not as specific as in the mining industry which uses blasting as the main activity to reduced and fragmented of overburden. In this research, blasting is carried out in a coal mine, which in its implementation can be analyzed the types and levels of fumes formed from blasting, forming factors of blasting fumes, how to compare measurements using two methods, namely using drones and shelters and leveling fumes results by visual and time recommendation for blasting crew from PT.BUMA before carrying out a post blasting check. Gas measurements are carried out using gas detectors placed on drones and gas detectors protected by shelters. Measurements are also carried out using conventional methods when checking post blast result to ascertain whether blasting fumes have been completely clear at the blasting location. The results of the measurement of fumes produce three main fumes formed, namely CO, NOâ‚‚, and Hâ‚‚S gases, the three gases are measured using the drone, shelter, and conventional methods. Based on the results of the measurement of the levels of fumes and the humidity of the explosive holes show a proportional value, the levels of fumes are not affected by excessive use of explosives but are greatly influenced by the actual conditions of the explosive holes. Research shows that measurements using drones and shelters can be used to measure levels of fumes safely and accurately and conventional methods show that there are still fumes in the blast gas detonation location trapped by blasting muck pile. Using a visual approach fumes research results range between level 1 and level 2. The results of the study recommend a waiting time of workers between five to six minutes after blasting before carrying out post-blasting checks.

Bagaimana Anda menilai Koleksi ini ?