DETAIL KOLEKSI

Fault seal analysis in'x'field,bintuni basin west papua


Oleh : Ludwina Jesslyn Rachel

Info Katalog

Nomor Panggil : 692/TG/2016

Penerbit : FTKE - Usakti

Kota Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 2016

Pembimbing 1 : Burhanuddinur

Pembimbing 2 : Nurfiana Rachmawati

Subyek : -

Kata Kunci : Kata kunci : Analisis sekatan sesar, kesejajaran litologi, Shale gouge ratio, kompertemen reservoir

Status Posting : Published

Status : Lengkap


File Repositori
No. Nama File Hal. Link
1. 2016_TA_TG_072.12.127_FAULT-SEAL-ANALYSIS-IN-X-FIELD,-BINTUNI-BASIN,-WEST-PAPUA.pdf

G Geological Engineering Study Program, Faculty of Earth, Science and Energy, Trisakti University, Jakarta, Indonesia Research Area “X” Field is a gas frield in Bintuni Basin, West Papua, which is a very tectonically active area and experienced a complex tectonic evolution from rifting to collision. This research is done to determine seal or leak behavior of fault in reservoir. Sealing fault is very important related to hydrocarbon accumulation during production and development stage. This research is focus on Waripi Formation in Paleocene interval and believed as a submarine fan sediment. This formation has three sand member as follow : sand upper member, sand middle member and sand lower member which is believed as a good reservoir and capped on top by the mud prone member. The research is executed using 3D seismic data, four wells data (J2, J3, J4, J5) and seven well markers. Seismic interpretation produced approxiamate 40 faults occur in research area reduced the number of faults into 6 faults to be analyzed as the depth structure map shows the approximate trap area and the shortest distance from well to fault within the field. Faults in research area are the result of fault reactivation from the deformation during Oligocene-Miocene. Faults are generally trending NE-SW, and some structures in research area are anticline, left lateral strike-slip fault and reverse fault. Fault seal analysis is executed by Allan diagram lithology juxtaposition and computed SGR analysis. Faults that partly seals and might compartment the reservoir are Fault 1 with W-E trending and Fault 3 with NESW trending. Faults that potentially leak are fault 2 that trends NW-SE, Fault 4, Fault 5 and Fault 6 that trend NE-SW. The Fault behavior is uniform laterally and not dependant on throw variable as the clay fraction is constant.

P Program Studi Teknik Geologi, Fakultas Teknologi Kebumian dan Energi, Universitas Trisakti, Jakarta, Indonesia Lokasi penelitian Lapangan “X” merupakan lapangan gas di Cekungan Bintuni, Papua Barat yang juga sangat aktif secara tektonik dan mengalami evolusi tektonik yang sangat kompleks mulai dari pemekaran hingga tumbukan lempeng. Penelitian ini dilakukan untuk menentukan sifat kesekatan sesar pada reservoir. Sekar yang menyekat sangat penting menyangkut akumulasi hidrokarbon selama tahap produksi dan pengembangan. Fokus penelitian ini adalah pada Formasi Waripi, dalam interval Paleocene dan diyakini merupakan endapan sedimen kipas bawah laut. Formasi Waripi memiliki tiga kelompok yaitu, sand upper member, sand middle member dan sand lower member, yang diyakini sebagai reservoir yang baik dan di bagian atas terdapat unit lempung yang disebut mud prone member. Penelitian dilakukan menggunakan data seismik 3D, empat data sumur (J2, J3, J4, J5) dan tujuh marker sumur. Interpretasi seismik menghasilkan hampir 40 sesar pada daerah penelitian yang kemudian dibatasi menjadi enam sesar untuk dianalisa berdasarkan data struktur kedalaman yang menunjukan perkiraan luas perangkap dan ditentukan sebanyak enam sesar terdekat sumur dan berada di dalam batas perangkap. Sesar di area penelitian merupakan hasil dari reaktivasi dari deformasi selama Oligosen – Miosen. Orientasi sesar pada umumnya mengarah Timur Laut-Barat Daya, dan beberapa struktur yang terdapat pada daerah penelitian antara lain antiklin, sesar mendatar mengiri, dan sesar naik. Analisis sekatan sesar dilakukan dengan metode Allan diagram, kesejajaran litologi dan analisis komputasi SGR. Sesar yang sebagian menyekat dan diperkirakan mengkompartemen reservoir yaitu Fault 1 dengan arah B-T dan Fault 3 yang berarah Timur Laut – Tenggara. Sesar yang tidak menyekat yaitu Fault 2 dengan arah Barat Laut-Tenggara, Fault 4, Fault 5 dan Fault 6 dengan arahTimur Laut – Tenggara. Sifat kesekatan sesar seragam secara laterar, hal ini disebabkan clay fraction yang konstan sehingga variable throw tidak berpengaruh.

Bagaimana Anda menilai Koleksi ini ?