Farmakoterapi obat penghambat selektif siklooksigenase-2 pada perawatan nyeri pasca bedah gigi molar ketiga (studi pustaka)
Nomor Panggil : 615.1 IRE f
Penerbit : FKG - Usakti
Kota Terbit : Jakarta
Tahun Terbit : 2008
Pembimbing 1 : drg. Didi Nugroho Santosa, M.Sc
Subyek : Dentistry - Pharmacology
Kata Kunci : pain after third molar surgey, COX-2 selective inhibitors, COX isoenzim
Status Posting : Published
Status : Lengkap
No. | Nama File | Hal. | Link |
---|---|---|---|
1. | 2008_TA_KG_04004120_Halaman-Judul.pdf | 10 | |
2. | 2008_TA_KG_04004120_Bab-1.pdf | 3 | |
3. | 2008_TA_KG_04004120_Bab-2.pdf |
|
|
4. | 2008_TA_KG_04004120_Bab-3.pdf |
|
|
5. | 2008_TA_KG_04004120_Bab-4.pdf |
|
|
6. | 2008_TA_KG_04004120_Daftar-Pustaka.pdf | 4 |
O Obat analgesik berperan penting dalam perawatan nyeri orofasial, khususnya nyeri pasca bedah gigi molar ketiga. Berbagai macam obat analgesik dapat digunakan untuk mengatasi nyeri tersebut. Dengan profil keamanan yang lebih baik dibandingkan obat analgesik lain, obat penghambat selektif siklooksigenase- 2 (SOKS-2) hadir sebagai pilihan utama untuk perawatan nyeri pasca bedah gigi molar ketiga. Obat ini secara selektif menghambat isoenzim SOKS-2 dan dikembangkan untuk mengurangi efek samping yang timbul pada penggunaan obat Anti Inflamasi Non-Steroid (AINS). Walaupun demikian, baru-baru ini ditemukan efek samping penyakit kardiovaskular yang berhubungan dengan penggunaan obat tersebut untuk jangka panjang. Namun untuk perawatan nyeri pasca bedah gigi molar ketiga, obat ini digunakan dalam jangka pendek sehingga efek samping yang timbul dapat dihindari. Farmakodinamik dan farmakoterapi obat penghambat selektif SOKS-2 menunjukkan bahwa obat ini memiliki toleransi yang lebih baik dengan efcktivitas yang setara dengan obat AINS.