L Latar belakang: Indonesia merupakan salah satu negara yang sangat tinggi jumlah perokoknya. Hasil Riskesdas untuk perokok di atas 10 tahun mencapai 28,9% ditahun 2018. Masyarakat pada dasarnya mengetahui dampak buruk dari merokok,oleh karena itu berbagai usaha telah dilakukan untuk mengurangi penggunaanrokok tembakau. Sebagai alternatif salah satu yang berkembang saat ini adalahpenggunaan rokok elektrik. Perubahan penggunaan rokok elektrik pada mukosamulut sampai saat ini belum banyak diteliti. Demikian pula dengan persepsimengenai rokok elektrik. Tujuan: Untuk mengetahui gambaran perubahan mukosamulut pada pengguna rokok elektrik dan persepsi mengenai rokok elektrik padamahasiswa di Universitas Trisakti. Metode: Penelitian observasional deskriptifdengan rancangan cross-sectional dengan teknik sampling konsekutif dilakukanpada 114 mahasiswa menggunakan kuesioner tervalidasi dan dilakukanpemeriksaan klinis intraoral. Hasil: Ditemukan sebanyak 24 orang (21,1%)memiliki lesi stomatitis nikotina, 13 orang (11,4%) memiliki lesi leukoedema, 15orang (13,2%) memiliki lesi smoker’s melanosis, dan 33 orang (28,9%) memilikilesi smoker’s keratosis. Sebagian besar subyek setuju rokok elektrik lebih aman,tidak mencemarkan lingkungan, memiliki varian rasa yang menarik, dan bisamenggantikan merokok tembakau tanpa menimbulkan bau mulut. Kesimpulan:Secara deskritif tampak terdapat perubahan mukosa mulut pada pengguna rokokelektrik. Perubahan terjadi secara ringan (4 dari 7 perubahan), dengan persepsiresponden setuju (86,72%) bahwa rokok elektrik lebih aman dan memiliki banyakkelebihan.