Perbedaan hasil pengukuran sudut nasolabial dengan menggunakan teknik fotogrametri dan nose measuring tool
L Latar belakang: Sudut Nasolabial merupakan parameter yang penting dalam bidang ortodonti, karena dapat mempengaruhi posisi sagital rahang atas, mempengaruhi profil wajah sehingga akan mempengaruhi estetika wajah. Estetika wajah merupakan faktor utama kepuasan pasien dalam bidang ortodonti. Seiring perkembangan teknologi 3D, fotogrametri mengalami beberapa aplikasi di dalam bidang kedokteran gigi, salah satunya dalam pembuatan model wajah 3D. Teknik fotogrametri memiliki beberapa keuntungan, diantaranya tidak memerlukan kaliper khusus, waktu pemotretan yang singkat serta gambar diambil dari beberapa sudut. Tujuan: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat adanya perbedaan hasil pengukuran sudut nasolabial dengan menggunakan teknik fotogrametri dan nose measuring tool. Metode: 30 Subjek mahasiswa FKG Trisakti (15 pria dan 15 wanita) akan dilakukan pemotretan sebanyak 60x untuk membuat model wajah 3D (teknik fotogrametri). Pemotretan dilakukan dengan menggunakan smartphone iPhone 14 pro dengan aplikasi Widar yang dilakukan dengan berbagai arah sesuai dengan pola pergerakan kamera. Selanjutnya, sudut nasolabial subjek diukur dengan nose measuring tool. Lalu akan dilakukan pengukuran sudut nasolabial secara digital dengan aplikasi Blender. Pengukuran dilakukan sebanyak dua kali. Hasil: Hasil uji t berpasangan menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara pengukuran sudut nasolabial dengan menggunakan nose measuring tool dan teknik fotogrametri (p>0,05). Kesimpulan: Tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara pengukuran sudut nasolabial dengan menggunakan nose measuring tool jika dibandingkan dengan teknik fotogrametri. Sehingga dapat disimpulkan fotogrametri merupakan teknik yang akurat untuk mengukur sudut nasolabial.
B Background: Nasolabial angle is an important parameter in the orthodontic field, because it can influence the sagittal position of the maxilla, affect the facial profile and facial aesthetics. Facial aesthetics is a major factor in patient satisfaction in orthodontics. With the development of 3D technology, photogrammetry has experienced many applications in dentistry, one of the examples is creating 3D facial models. The photogrammetry technique has several advantages, including not requiring special calipers, short shooting times and images taken from several angles. Purpose: The aim of this research is to see any differences between measuring the nasolabial angle using photogrammetry technique and nose measuring tool. Method: 30 FKG Trisakti students (15 men and 15 women) will be photographed 60 times to create 3D models (photogrammetry technique). The photos are taken with a smartphone (iPhone 14 Pro) and the Widar app which was carried out in various directions according to the pattern. Subject's nasolabial angle was measured with a nose measuring tool. Then the nasolabial angle will be measured digitally using the Blender app. The measurement is carried out twice. Results: The results of the paired t-test showed that there was no significant difference between measuring the nasolabial angle using the nose measuring tool and photogrammetry technique (p>0,05). Conclusion: There is no significant difference between measuring the nasolabial angle using a nose measuring tool when compared with photogrammetry technique. Photogrammetry is an accurate technique to measure nasolabial angle.