Hubungan antara pengetahuan tentang pencegahan dan kejadian miopia pada pelajar SMA
M Miopia merupakan suatu keadaan saat bayangan benda yang terletak jauh tidakdifokuskan tepat pada retina sehingga menyebabkan objek menjadi buram. Miopiadapat terjadi pada segala usia, terutama pada remaja. Sedangkan pengetahuanmengenai pencegahan miopia merupakan suatu proses yang dilakukan untukmencegah terjadinya miopia. Pengetahuan pencegahan miopia ini sangat pentinguntuk remaja terutama siswa-siswi yang melakukan pembelajaran secara daring.Sehingga pada penelitian ini memiliki tujuan untuk menilai hubungan antarapengetahuan tentang pencegahan dan kejadian miopia pada pelajar SMA.METODEMetode yang digunakan pada penelitian ini ialah kuantitatif analitik denganpendekatan Cross-Sectional. Jumlah sampel yang digunakan ialah sebanyak 59responden yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi dengan teknik TotalSampling. Data didapatkan dengan menyebarkan kuesioner secara tatap muka danpemeriksaan visus mata menggunakan Snellen-chart. Variabel yang dikumpulkanmeliputi usia, jenis kelamin dan pengetahuan tentang pencegahan miopia. Analisisdata menggunakan uji Chi-square dan uji Fisher exact dan diolah dengan programSPSS V26.0 for windows dengan kemaknaan 0,05.HASILDari 59 responden, terdapat 64,4% menderita miopia, 88,1% responden dengan usia15-16 tahun, 61% responden berjenis kelamin laki-laki, dan 50,8% respondenmemiliki pengetahuan yang baik mengenai pencegahan miopia. Hubungan antarausia dengan kejadian miopia memiliki nilai p>0,05 (p=1.000), hubungan jeniskelamin dengan kejadian miopia memiliki nilai p>0,05 (p=508), dan hubunganantara pengetahuan tentang pencegahan dan kejadian miopia memiliki nilai p>0,05(p=0,145).KESIMPULANPada penelitian ini tidak terdapat hubungan antara usia dan jenis kelamin dengankejadian miopia serta tidak terdapat hubungan antara pengetahuan tentangpencegahan dan kejadian miopia pada pelajar SMA. Diharapkan bagi penelitiselanjutnya untuk meneliti lebih lanjut terkait faktor-faktor lain seperti faktorgenetik, keturunan dan status gizi, karena selain pengetahuan, faktor-faktor tersebutjuga dapat menyebabkan terjadinya miopia.
L LATAR BELAKANGMiopia merupakan suatu keadaan saat bayangan benda yang terletak jauh tidakdifokuskan tepat pada retina sehingga menyebabkan objek menjadi buram. Miopiadapat terjadi pada segala usia, terutama pada remaja. Sedangkan pengetahuanmengenai pencegahan miopia merupakan suatu proses yang dilakukan untukmencegah terjadinya miopia. Pengetahuan pencegahan miopia ini sangat pentinguntuk remaja terutama siswa-siswi yang melakukan pembelajaran secara daring.Sehingga pada penelitian ini memiliki tujuan untuk menilai hubungan antarapengetahuan tentang pencegahan dan kejadian miopia pada pelajar SMA.METODEMetode yang digunakan pada penelitian ini ialah kuantitatif analitik denganpendekatan Cross-Sectional. Jumlah sampel yang digunakan ialah sebanyak 59responden yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi dengan teknik TotalSampling. Data didapatkan dengan menyebarkan kuesioner secara tatap muka danpemeriksaan visus mata menggunakan Snellen-chart. Variabel yang dikumpulkanmeliputi usia, jenis kelamin dan pengetahuan tentang pencegahan miopia. Analisisdata menggunakan uji Chi-square dan uji Fisher exact dan diolah dengan programSPSS V26.0 for windows dengan kemaknaan 0,05.HASILDari 59 responden, terdapat 64,4% menderita miopia, 88,1% responden dengan usia15-16 tahun, 61% responden berjenis kelamin laki-laki, dan 50,8% respondenmemiliki pengetahuan yang baik mengenai pencegahan miopia. Hubungan antarausia dengan kejadian miopia memiliki nilai p>0,05 (p=1.000), hubungan jeniskelamin dengan kejadian miopia memiliki nilai p>0,05 (p=508), dan hubunganantara pengetahuan tentang pencegahan dan kejadian miopia memiliki nilai p>0,05(p=0,145).KESIMPULANPada penelitian ini tidak terdapat hubungan antara usia dan jenis kelamin dengankejadian miopia serta tidak terdapat hubungan antara pengetahuan tentangpencegahan dan kejadian miopia pada pelajar SMA. Diharapkan bagi penelitiselanjutnya untuk meneliti lebih lanjut terkait faktor-faktor lain seperti faktorgenetik, keturunan dan status gizi, karena selain pengetahuan, faktor-faktor tersebutjuga dapat menyebabkan terjadinya miopia.