Kajian Pengembangan Pelayanan Halte Bus Rapid Transit (BRT) Trans Siginjai Jambi Koridor I dan Koridor II di Kota Jambi
T Trans Siginjai Jambi merupakan transportasi massal berbasis Bus Rapid Transit(BRT) yang saat ini pemanfaatannya belum optimal dalam melayani pergerakanmasyarakat di Kota Jambi yang ditunjukan dengan rendahnya nilai load factor.Dalam sistem Bus Rapid Transit (BRT) halte merupakan salah satu infrastrukturatau komponen penyusun dalam menunjang pengoperasiannya, hal ini dikarenakanBus Rapid Transit (BRT) merupakan sistem transportasi tertutup dimana akseskeluar masuk/naik turun penumpang hanya terjadi pada halte. Sehinggaaksesibilitas dari halte berperan penting untuk meningkatkan jumlah pengguna.Berdasarkan persepsi masyarakat adanya indikasi kurangnya halte dan letak halteyang jauh dari rumah mereka. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untukMengkaji Pengembangan Keterjangkauan Pelayanan Halte dalam MelayaniPergerakan Masyarakat pada Koridor I dan Koridor II di Kota Jambi. Metodepenelitian yang digunakan yaitu analisis deskriptif komparatif dan analisis spasial.Hasil dari penelitian ini membuktikan bahwa terdapat sebanyak 8 halte padaKoridor I dan sebanyak 10 halte pada Koridor II yang tidak memenuhi standarJarak. Kurangnya jumlah halte ini mengakibatkan jangkauan pelayanan halteterhadap luas wilayah yang terlayani hanya sebesar 16,99% dan jangkauan padawilayah permukiman sebesar 21,18%. Adapun upaya yang perlu dilakukan untukmeningkatkan pelayanan halte yaitu dengan menambahkan halte pada lokasi-lokasiyang potensial.
T Trans Siginjai Jambi is a mass transportation based on Bus Rapid Transit (BRT)whose use is currently not optimal in serving the movement of people in Jambi Citywhich is shown by the low load factor value. In the Bus Rapid Transit (BRT)system, the bus stop is one of the infrastructure or constituent components insupporting its operation, this is because the Bus Rapid Transit (BRT) is a closedtransportation system where access in and out / up and down passengers only occursat stops. So that the accessibility of the bus stop plays an important role in increasingthe number of users. Based on people's perceptions, there are indications of a lackof stops and the location of stops far from their homes. Therefore, this study aimsto examine the development of affordability of bus stop services in servingcommunity movements in Corridor I and Corridor II in Jambi City. The researchmethods used are comparative descriptive analysis and spatial analysis. The resultsof this study prove that there are as many as 8 stops in Corridor I and as many as10 stops in Corridor II that do not meet the distance standards. The lack of numberof stops has resulted in the reach of stop services to the area served by only 16.99%and the reach in residential areas by 21.18%. The efforts that need to be made toimprove stop services are by adding stops to potential locations.