Hubungan antara intensitas radang dengan poliferasi sel epitel dan ekspresi gen k1-67 pada pembesaran gingiva, polip gingiva dan papiloma
R Radang dan pertumbuhan proliferatif sel epitel mukosa mulut dapat berupa proses neoplastik seperti papiloma atau proses non neoplastik seperti pembesaran gingiva dan polip gingiva. Pemeriksaan irnmunohistokimia digunakan untuk mendeteksi proliforasi, diferensiasi sel, mutasi gen dan vaskularisasi jaringan serta membantu memahami sifat biologis lesi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara intensitas sel radang dengan proliferasi sel epitel dan ekspresi gen .K.i-67+ pada polip gingiva, pembesaran gingiva dan papiloma sel skuamosa. Penelitian ini merupakan penelitian laboratoris dengan rancangan potong silang menggunakan sampel hasil terapi jaringan eksisi gingiva dan mukosa mulut yang didiagnosis k1inis sebagai pembesaran gingiva karena hormon dan iritasi kronis (n=4) ; polip gingiva (n=3) ; dan papiloma (n=3). Intensitas set radang dilihat dari banyaknya sebukan sel radang pada satu area dengan pewarnaan H.E dengan pembesaran lOx. Sel epitel din atakan K.i-6T bila terdapat warna coklat pada nukleoplasma. Indeks set Ki-6T dih,tung dengan membagi jumlah sel positif dengan jumlah seluruh set pada satu lapang pandang dengan pembesaran 400x. Uji korelasi biserial menunjuk.kan seJ radang dengan persentase sel positif mempunyai korelasi negatif lemah (r=- 0,315<0,4), sel radang dengan keadaan proliferasi epitel mempunyai korelasi lemah (r=0.218<0,4), keadaan proliferasi sel epitel dengan indeks skor Ki-67+ berkoretasi negatif lemah (r=-0,361<0,4). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa intensitas sel radang dengan proliferasi epitel dan ekspresi gen proliferatif Ki-6T pada lesi neoplasma dan non-neoplasma menunjuk.kan koreJasi Jemah. Banyaknya intensitas sel radang tidak berkorelasi dengan kenaikan Ki-67..
I Inflammation and proliferative growth of epithelial cells of the oral mucosa can be either a neoplastic process such as a papilloma or a non-neoplastic process such as gingival enlargement and gingival polyps. Immunohistochemical examination is used to detect proliferation, cell differentiation, gene mutations and tissue vascularization and helps to understand the biologic nature of the lesion. This study aims to determine the relationship between the intensity of inflammatory cells with epithelial cell proliferation and expression of the .K.i-67+ gene in gingival polyps, gingival enlargement and squamous cell papillomas. This study was a laboratory study with a cross-sectional design using samples from excision of the gingiva and oral mucosa which were clinically diagnosed as gingival enlargement due to hormones and chronic irritation (n=4); gingival polyps (n=3) ; and papillomas (n=3). The intensity of the inflammatory set was seen from the number of inflammatory cells in one area by H.E staining with lOx magnification. Epithelial cells are called K.i-6T when there is a brown color in the nucleoplasm. The Ki-6T set index is calculated by dividing the number of positive cells by the total number of sets in one field of view with 400x magnification. The biserial correlation test showed that inflammatory cells with a percentage of positive cells had a weak negative correlation (r=-0.315<0.4), inflammatory cells with a state of epithelial proliferation had a weak correlation (r=0.218<0.4), a state of epithelial cell proliferation with index score Ki-67+ with a weak negative correlation (r=-0.361<0.4). Thus it can be concluded that the intensity of inflammatory cells with epithelial proliferation and expression of the proliferative gene Ki-6T in neoplastic and non-neoplasmic lesions shows a Jemah correlation. The intensity of inflammatory cells does not correlate with an increase in Ki-67.