Intensitas makrofag pada lesi proliferatif neoplastik dan non neoplastik dengan pewarnaan hematoksilin eosin
P Peradangan kronis yang timbul pada rongga mulut dapat bermanifestasi klinis sebagai sebuah pertumbuhan lesi proliferatif baik yang bersifat neoplastik maupun non neoplastik. Infiltrasi sel peradangan yang berupa makrofag dapat diobservasi dengan menggunakan pewamaan HE. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan intensitas makrofag antara lesi proliferatif neoplastik dan non neoplastik. Penelitian observasional analitik ini menggunakan rancangan potong silang dengan sampel berupa polip pulpa (n=3), polip gingiva (n=3) sebagai sampel lesi non neoplastik, dan fibroma (n=3) sebagai sampel lesi neoplastik. Intensitas makrofag diamati menggunakan mikroskop cahaya dengan pembesaran 40x dalam 3 area pengamatan. Data dianalisis menggunakan uji ANOVA satu jalan. Meskipun analisis uji ANOVA satu jalan menunjukan intensitas makrofag pada lesi proliferatif neoplastik dan non neoplastik tidak memiliki perbedaan bermakna (p=0,782>0,05), hasil penelitian menunjukkan bahwa intesitas makrofag tertinggi terdapat pada fibroma (13,03±6,69%), disusul oleh polip pulpa (11,85=1=5,14%), dan yang terendah terdapat pada polip gingiva (11,17±5,49%). Dapat disimpulkan bahwa intensitas makrofag lebih tinggi pada lesi proliferatif neoplastik dibandingkan dengan lesi proliferatif non neoplastik.
C Chronic inflammation that occurs in the oral cavity may manifest clinically as a proliferative lesion growth in both neoplastic and non-neoplastic. Infiltration of inflammatory cells such as macrophages can be observed by using Hematoxylin Eosin. This study aims to determine the difference in intensity of macrophages between neoplastic and non-neoplastic proliferative lesions. This analytic observational study using cross-sectional design with samples of the pulp polyp (n=3), gingival polyp (n=3) as samples of non-neoplastic lesions, and fibroma (n=3) as samples of neoplastic lesions. Macrophages intensity were observed using a light microscope with 40x magnification in three areas. Data were analyzed using one way ANOVA test. Although one way ANOVA analysis showed the intensity of macrophages in lesions of neoplastic and non-neoplastic proliferative has no significant difference (p=0,782>0,05), the results of this research showed that the highest intensity of macrophages was present in fibroma (13,03±6,69%), followed by pulp polyps (11,85±5,14%), and the lowest was in gingival polyp (11,17±5,49%). In conclusion, the intensity of macrophages was higher in neoplastic proliferative lesions compared to those of non neoplastic proliferative lesions.