Optimasi material insulasi pipa bawah laut dan ketebalannya menggunakan Metode Computational Fluid Dynamic
B Bahaya operasional yang paling utama untuk jaringan pipa minyak dan gas bumi adalah risiko yang terkait dengan transportasi fluida dari tempat diambilnya minyak dan gas bumi menuju sumur dan diangkut ke daratan melalui pipa bawah laut. Ketika air, minyak dan gas yang mengalir secara bersamaan di dalam pipa dalam waktu tertentu, terdapat kemungkinan bahwa air dan hidrokarbon dapat membentuk senyawa hidrat seperti lilin dan aspal pada permukaan bagian dalam pipa dan secara bertahap akan mengganggu aliran dalam pipa. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pemilihan material dan ketebalan insulasi yang dibutuhkan dalam pencegahan pembentukan senyawa hidrat tersebut. Penelitian ini menggunakan metode CFD dengan menggunakan software ANSYS untuk mendesain optimasi material insulasi pipa bawah laut dan ketebalannya dan diverifikasi dengan hasil perhitungan analiti Material insulasi polystyrene adalah material insulasi yang paling bagus untuk .akai dari kelima material insulasi karna kecilnya nilai konduktivit a nakan ketebalan material insulasi yang optimal sebe mm perpi panas per-jaraknya 38,58 W/m.
T The most important operational hazard for oil and gas pipelines is the risk associated with fluid transport from reservoirs to wells and transported to land via undersea pipelines. When water, oil and gas flow simultaneously in the pipe within a certain time, it is likely that water and hydrocarbons can form hydrate compounds such as wax and asphalt on the inner surface of the pipe and will gradually disrupt the flow in the pipe. This study aims to analyze the material selection and insulation thickness required in preventing the formation of the hydrate compound. This research uses CFD method by using ANSYS software to design optimization of submarine pipe insulation material and its thickness and will be verified with analytical calculation result. The polystyrene insulation material is the best insulating material to e used 1 from 5 insulating materials because of the small thermal conductivit and uses an optimum insulating material thickness of 20.7 mm and a heat transfer rate per-distance of 38.58 W/m.