Perencanaan pembangkit listrik tenaga surya on-grid (grid connected) di sentral kitchenthe duck king Cipondoh - Tangerang
P Pemanfaatan teknologi sel surya sebagai sumber energi listrik di Indonesia masih belum berkembang baik padahal Indonesia terletak di garis khatulistiwa sehingga mendapat sinar matahari yang melimpah. lntensitas radiasi matahari di Indonesia rata-rata sekitar 4.8 kWh/m2 per hari di seluruh wilayah Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemungkinan penggunaan PLTS di Central Kitchen The Duck King Cipondoh dengan cara menganalisis basil simulasi software PVsyst. Sistem PLTS yang digunakan adalah grid connected. Dari hasil perhitungan berdasarkan beban harian terbesar 133,6 kWh, nilai insolasi rata-rata terendah sebesar 4,24 kWh/m2 dan efisiensi panel surya sebesar 15,47 % didapat luas yang dibutuhkan seluas 230 m2. Karakteristik panel surya yang digunakan adalah Jinkosolar jenis JKM300PP-72 300 Wp Polycrystalline dan inverter ABB dengan kapasitas 33 kW jenis PRO-33.0-TL-OUTD. Dari hasil simulasi PVsyst PLTS The Duck King memiliki potensi maksimum untuk menghasilkan energi listrik sebesar 48,46 MWh per tahun dengan rasio performa (PR) sebesar 83,39 %. Biaya investasi awal yang harus dikeluarkan sebesar Rp. 708.093.863 dan biaya operasional pemeliharaan sebesar Rp. 7.080.'38,63 / tahun. Berdasarkan biaya investasi awal dan perhitungan Mpw maka b ya siklus hidup (Life Cycle Cost) unutk PLTS yang akan dikembangkan selama s ur proyek 20 tahun adalah sebesar Rp. 780.280.430,7.
T The use of solar cell technology as a source of electrical energy in Indonesia is still not well developed even though Indonesia is located on the equator so that it gets abundant sunlight. The intensity of solar radiation in Indonesia is on average around 4.8 kWh/m2 per day throughout Indonesia. This study aims to determine the possibility of using solar power in the Central Kitchen of The Duck King Cipondoh by analyzing the results of the PVsyst software simulation. The PLTS system used is grid connected. From the results of calculations based on the largest daily load of 133.6 kWh, the lowest average insolation value of 4.24 kWh/m2 and solar panel efficiency of 15.47 %, the required area is 230 m2. The characteristics of the solar panels used are Jinkosolar type JKM300PP-72 300 Wp Polycrystalline and ABB inverter with a capacity of 33 kW type PRO-33.0-TL-OUTD. From the simulation results PVsyst PLTS The Duck King has a maximum potential to generate electrical energy of 48.46 MWh per year with a performance ratio (PR) of 83.39%. The initial investment cost that must be spent is Rp. 708,093,863 and maintenance operational costs of Rp. 7,080.'38.63/year. Based on the initial investment cost and MPW calculation, the Life Cycle Cost for PLTS which will be developed for a 20-year project cycle is Rp. 780,280,430.7.