Perencanaan PLTS hibrid PLN dalam melayani beban penerangan workshop dalam bentuk purwarupa
M Membangun purwarupa PLTS untuk melayani beban daya penerangan di Workshop Elektro Trisakti, dengan menggunakan sistem hibrida dengan jaringan PLN. Setelah di ketahui beban yang di butuhkan untuk 8 jam kerja sekitar 720Wh di dapat dari 30 titik lampu sebesar 3 watt dapat di rancang system PLTS yang di butuhkan. Pada tujuh hari pengukuran di dapat daya rata-rata yang dihasilkan oleh solar panel sebesar 155,36 Wh dan daya insolasi rata-rata matahari sebesar 322,68 W1m2. Di saat di dapat nilai tertingi dari insolasi matahari sebesar 951 W/m2 tegangan dan arus sebesar 12,94 A dan 31,6 V. Dengan kapasitas baterai sebesar 100 Ah 2 unit untuk melayani beban sebesar 90 watt di butuhkan waktu 20 jam 48 menit untuk dilakukan pengisian ulang oleh panel surya, dan di butuhkan waktu 10 jam dengan rating ampere pengisian 10 A sarnpai baterai terisi penny kembali. Di butuhkan dana Rp. 8.909.224.62 yang sudah termasuk biaya operasional dan pemeliharaan dan biaya siklus hidup (Life Cycle Cost) maka didapat biaya energi (Cost of Energy) sebesar Rp. 1.267,22 / kWh. biaya energi yang didapat lebih kecil dibanding dengan biaya energi dari PLN itu sendiri yang senilai Rp. 1461,2S /kWh.
B Build a PLTS prototype to serve the lighting power load at the Trisakti Electrical Workshop, using a hybrid system with the PLN network. After knowing the load needed for 8 hours of work, around 720Wh, it can be obtained from 30 lamp points of 3 watts, the PLTS system can be designed as needed. In seven days of measurement, the average power generated by the solar panel is 155.36 Wh and the average solar insolation power is 322.68 W1m2. When the highest value of solar insolation is 951 W/m2, the voltage and current are 12.94 A and 31.6 V. With a battery capacity of 100 Ah, 2 units to serve a load of 90 watts will take 20 hours and 48 minutes to complete. recharging is done by solar panels, and it takes 10 hours with a charging amperage rating of 10 A until the battery is charged again. Required funds of Rp. 8,909,224.62 which includes operational and maintenance costs and life cycle costs (Life Cycle Cost), then the energy cost (Cost of Energy) is Rp. 1267.22 / kWh. the energy cost obtained is smaller than the energy cost from PLN itself which is Rp. 1461,2S/kWh.