Hubungan nyeri bahu dengan usia dan lama kerja dokter gigi praktik umum : kajian pada dokter gigi praktik umum di wilayah Jakarta Barat
D Dalam melakukan praktik dokter gigi lehih sering herada dalam posisi kerja statis (diam). Bekerja dengan posisi statis dalam waktu lama dapat menyehahkan nyeri hahu yang kemudian menurunkan efektivitas dan produktivitas kegiatan penderita. Behan yang herulang dan suplai darah yang kurang dapat memperparah nyeri hahu yang dirasakan. Behan yang herulang akan semakin hanyak seiring dengan lamanya dokter gigi hekerja. Sementara semakin hesarnya usia akan herpengaruh pada suplai darah ke otot. Oleh karena itu, penelitian ini menyelidiki huhungan nyeri hahu dengan usia dan lama kerja dokter gigi praktik umum dengan memhagikan kuesioner ke sejumlah dokter gigi praktik umum di wilayah Jakarta Barat. Hasil penelitian ini menunjukkan hahwa ada huhungan yang sangat lemah antara usia herhuhungan dengan nyeri hahu (rs: 0,164) sementara lama kerja dokter gigi praktik umum memiliki huhungan sangat lemah dengan nyeri hahu (rs: 0,173).
W While doing treatment, dentist often working on static posture. Working with static posture for long periods can cause shoulder pain which then lowers the effectiveness and productivity of patient activity . Repeated load and poor blood supply can exacerbate shoulder pain that is felt . Repeated load will be more in line with the length of being dentist . While the growing age will affect the blood supply to the muscles. Questionaire will be distributed to be filled by dentist of West Jakarta to investigated the relationship shoulder pain with old age and general practice dentists work by distributing questionnaires to a number of general practice dentist in West Jakarta. The results of this study show that there is a very weak correlation beetween dentist's age is associated with shoulder pain with very weak correlatoin (rs: 0,164) and length of being dentists have a very weak correlation with shoulder pain (rs: 0,173)