Hubungan antara stress dengan indeks prestasi akademik kumulatif pada mahasiswa Fakultas Kedokteran
S Stres merupakan gejala psikologi yang sering kita temui dalam kehidupan seharihari,dimana hampir setiap individu pasti pernah mengalaminya. Mahasiswadalam kegiatannya juga tidak terlepas dari stress yang dapat bersumber darikehidupan akademiknya. Beberapa penelitian menunjukan bahwa stressberdampak pada penurunan kemampuan daya fikir serta penurunan konsentrasi,sehingga menyebabkan prestasi belajar menjadi menurun. Namun stress bukanlahsatu-satunya faktor yang dapat mempengaruhi prestasi belajar. Penelitian yangbertujuan untuk mengetahui adakah hubungan antara stres dengan indeks prestasiakademik kumulatif pada mahasiswa Fakultas Kedokteran.METODEPenelitian menggunakan analitik observasional dengan desain penelitian potongsilang (cross-sectional) yang mengikutsertakan 150 mahasiswa FakultasKedokteran Universitas Trisakti angkatan 2013. Data dikumpulkan dengan caramenggunakan kuesioner Depression Anxiety Stres Scale 42 (DASS 42). Analisisdata dengan menggunakan SPSS for Windows versi 22.0. Untuk analisis bivariatmenggunakan uji analisis korelasi spearman dengan tingkat kemaknaan yangdigunakan besarnya 0,05.HASILRata-rata mahasiswa memiliki skor stress antara 0-10 sebanyak 76 mahasiswa(50,5%) dan memiliki nilai IPK antara 2,76-3,50 sebanyak 74 mahasiswa (50%).Berdasarkan uji analisis korelasi spearman didapatkan besarnya koefisien korelasi(r) antara stress dengan IPK adalah 0,066 dengan tingkat hubungan yang sangatrendah berdasarkan pedoman interpretasi koefisien korelasi. Pada hasil inididapatkan nilai p value 0,421 yang berarti p >0,05. Hal ini menunjukan tidak adahubungan yang signifikan antara stress dengan indeks prestasi akademikkumulatif.KESIMPULANDari hasil analisis data melalui uji korelasi spearman menyatakan bahwa tidak adahubungan yang signifikan antara stress dengan indeks prestasi akademikkumulatif. Hal ini dikarenakan indeks prestasi akademik kumulatif memilikibanyak faktor yang dapat mempengaruhinya, diantaranya aspek jasmani, aspeksosial, aspek non sosial dan aspek budaya.
S Stress is psychological symptom that we often meet in daily life, in which almostevery individual definitely ever suffers from it. Students in their activity could notbe apart from stress that possibly comes from their life. Some researches showthat stress can impact to decrease the intellegence capability and also theconcentration. So, it decreases study perfomance. However, stress is not one ofthe factors that affect study perfomance. This research is aimed to know if there isthe correlation between stress with grade point average in students of medicalfaculty.METHODThe research uses observational analitic with cross sectional design that bring 150students of 2013 generation of medical faculty in Trisakti University toparticipate. The data were collected by using Depression Anxiety Stress Scale 42(DASS 42) questionnaire and to analyze the data using SPSS for Windowsversion 22.0. For the bivariat analysis using correlation analysis spearman testwith significance level in 0,05.RESULTThe Average students having stress score between 0 - 10 for 76 students (50%),and for students having GPA between 2,76 – 3,50 are around 74 students (50%).According to spearman correlation analysis test, the coefficient correlation value(r) between stress and GPA is 0,066 with low correlation level based on guidanceof interpretation coefficient correlation. For this result (p) value 0,421 means p > 0,05.It shows that there is no significant correlation between stress with grade pointaverage.CONCLUSIONFrom the data analysis through spearman correlation test, it is revealed that thereis no significant correalation between stress with grade point average. It isbecause the grade point average has a lot of factors that possiblly affect the stresslevel, physical aspect, social aspect, non social aspect, and culture aspect.