Perbedaan status gizi antara mahasiswa yang tinggal di tempat kost dan rumah sendiri
M Menurut Susenas 2004, 60% penduduk umur >15 tahun kurang mengkonsumsi buah dan sayur yang menurut standard WHO yaitu minimal 5 porsi/hari, dan 24%-nya tidak setiap hari mengkonsumsi sayur dan buah. Di era globalisasi ini, dimana terjadi perkembangan pesat baik di ilmu pengetahuan dan teknologi, termasuk di dalamnya adalah teknologi pangan, hal ini membuat budaya makan di sejumlah negara berubah, termasuk di dalamnya Indonesia. Mahasiswa sebagai bagian dari masyarakat Indonesia diharapkan untuk memiliki perilaku hidup sehat, karena tentunya ini akan berpengaruh terhadap prestasi akademiknya. Sebagian besar mahasiswa tinggal di tempat kost dan berada jauh dari keluarga, karena itu tidak ada yang mengatur pola makan mereka sehari-hari. Perilaku makan yang salah pada mahasiswa tentunya akan mengakibatkan terjadinya angka obesitas yang meningkat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan status gizi antara mahasiswa yang tinggal di kost dan di rumah sendiri. Penelitian ini merupakan studi obervasional analitik cross sectional dengan sampel sebanyak 113 orang untuk mahasiswa yang tinggal di kost dan 95 orang mahasiswa yang tinggal di rumah sendiri. Data dikumpulkan dengan mengumpulkan pengisian kuesioner yaitu 24 hours food recall dan food frequency questionnaire dan penghitungan indeks massa tubuh pada setiap responden. Responden yang diperiksa adalah mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Trisakti dari tahun 2010-2012. Analisis data menggunakan program SPSS for Windows versi 22. Uji Chi-Square menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan status gizi antara mahasiswa yang tinggal di kost dan di rumah sendiri. Dengan dilakukannya penelitian ini dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan status gizi antara mahasiswa yang tinggal di kost dan di rumah sendiri.
A According to the 2004 Survey Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS), 60% of youth above 15 years old are lacking in consuming fruit and vegetables. WHO itself established minimum fruit and vegetables consumption rate at 5 portions per day – and 24% of the youth population does not even consuming fruits and vegetables every day. In this globalization era where science and technology develops rapidly, the development also affect how food technology works and evolves, and as a result it changes the culture of consuming food in several countries, including Indonesia. Students, as a part of Indonesian citizens, are expected to have a healthy lifestyle for it supports their academic abilities and achievements. Most of students – varsity students in particular – live in dorms or flats far away from their family home, which makes their food intake uncontrollable. The wrong food consumption behavior practiced by those students will surely resulting in a rather high obesity rate. This research was conducted to determine the nutritional status’ difference between varsity students living in dorms and varsity students living in their own homes. This research is an observational-analytical study cross sectional using 113 samples of varsity students living in dorms and or flats, and 95 samples of varsity students living in their own home. The data for this research was collected through questionnaires, in which using the 24 hours food recall and food frequency questionnaire and Body Mass Index measurement in each of the correspondent. The participating respondents are students of Fakultas Kedokteran Universitas Trisakti from 2010 to 2012. The data analyzing is using the SPSS program for Windows version 22. The Chi-Square test shows that there is no difference in the nutrition status between the varsity students living in their dorms and or flats and the varsity students living in their own home. With the conduction of this research, it can be concluded that there is no difference in the nutrition status between the varsity students living in their dorms and or flats and the varsity students living in their own home.