Hubungan pola menstruasi dengan recurrent aphthous stomatitis pada mahasiswi Fakultas Kedokteran
R Recurrent Aphthous Stomatitis (RAS) merupakan penyakit mulut yang sering terjadi di dunia,angka kejadian dari penyakit ini memiliki tingkatan dari 2% sampai 60% dalam populasi yangberbeda. Beberapa penelitian menyatakan salah satu faktor terpenting yang mempengaruhi RASadalah fluktuasi hormon pada saat menstruasi. Jenis penelitian yang akan dilakukan bersifat analitik observasional dengan desain potong lintangyang mengikutsertakan 215 mahasiswi di Fakultas Kedokteran Universitas Trisakti, JakartaBarat yang berumur 18-22 tahun. Data dikumpulkan dengan cara pengisian kuesioner yangmeliputi nama, usia, pola menstruasi, dan timbulnya RAS, pengumpulan data ini dilakukanapabila responden bersedia mengisi Informed consent penelitiansecara sukarela.Analisis datadengan menggunakan SPSS for Windows versi 20 dengan tingkat kemaknaan yang digunakanbesarnya 0,05. Hasil analisis uji Chi-square menunjukan dari 215 orang responden (100%) yang mengikutipenelitian ini. Responden terbanyak dalam penelitian ini berusia 21 tahun (43,3%), sebanyak 113orang (52,6%) memiliki pola menstruasi yang baik, dan sebanyak 41 orang (19,1%) mengalamiRAS. Hubungan antara pola menstruasi dengan Recurrent Aphthous Stomatitis mendapatkannilai probabilitas p = 0,238. Tidak terdapat hubungan yang bermakna antara pola menstruasi dengan Recurrent AphthousStomatitis pada mahasiswi di Fakultas Kedokteran Trisakti yang berusia 18-22 tahun.
R Recurrent Aphthous Stomatitis (RAS) is one of the most common mouth diseases in the world,the number of suspect of this disease having levels from 2% to 60% in different population.Some studies show that one of most important factor that affected RAS is the hormonal fluctuation in menstruation cycle. The study used analytic observational with cross sectional design including 215 female college students in Medical Faculty University of Trisakti, West Jakarta ages 18-22 years old. The Data was collected by filling the questionaire including name, age, menstruation cycle, and RAS, the data collected if the respondent willingly to fill the informed consent of the study. Data analysis used SPSS version 20 for Windows with significant level 0,05. Chi-Square analysis showed that from 215 respondents (100%), the most of respondents are 21 years old (43,3%), 113 respondents (52,6%) have a regular menstrual cycle and 41 respondents(19,1%) suffered from RAS. Correlation between menstrual cycle and Recurrent Aphthous Stomatitis has the probability p value = 0,238. There’s no correlation between menstrual cycle and Recurrent Aphtous Stomatitis in female college students in Medical Faculty University of Trisakti aged 18-22 years old