Hubungan asupan kalsium dan vitamin d dengan nyeri sendi lutut pada lanjut usia
L LATAR BELAKANG Meningkatnya usia harapan hidup di Indonesia berpengaruh terhadap epidemiologi penyakit kronis yang terutama nyeri sendi lutut yang diderita lansia oleh karena itu peneliti ingin meneliti dari segi nutrisi apakah terdapat hubungan asupan kalsium vitamin D terhadap nyeri sendi lutut METODE Penelitian ini menggunakan studi observasional analitik dengan desain potong lintang yang mengikutsertakan 87 Lansia di PUSAKA V dan pusaka X yang berlokasi di Jakarta pusat. Data dikumpulkan dengan cara wawancara dan pengambilan sampel darah untuk menentukan asupan kalsium dan vitamin D, dengan nyeri sendi lutut. Analisis data menggunakan uji statistik chi-square.HASIL Dari 87 responden yang diteliti didapatkan 50 responden yang mengalami nyeri sendi lutut, lalu didapatkan hasil bahwa kadar asupan kalsium para responden kurang dari 1000 mg/hari sebanyak 69 responden dan asupan vitamin D kurang dari 20 mcg/ hari sebanyak 86 responden. Hasil dari penelitian ini didapatkan tidak ada hubungan yang bermakna antara asupan kalsium dengan nyeri sendi lutut nilai p = 0,726. dan tidak didapatkan hubungan yang antara Asupan vitamin D dengan nyeri sendi lutut dengan nilai p = 0,387.KESIMPULANHasil penelitian ini menunjukkan bahwa asupan kalsium dan vitamin D di PUSAKA V dan PUSAKA X mayoritas masih dibawah angka kecukupan gizi per hari. Pada pemeriksaan vitamin D dalam darah sebanyak 84 responden memiliki kadar dibawah normal namun, setelah dilakukan uji hipotesis ternyata tidak ditemukan hubungan yang bermakna antara asupan kalsium dan vitamin D dengan nyeri sendi lutut pada lansia
B BACKGROUND Increased life expectancy in Indonesia affect the epidemiology of chronic diseases, especially the knee joint pain suffered by the elderly. The researchers wanted to examine in terms of nutrition the association between calcium intake of vitamin D to the knee joint pain METHOD This study uses an analytic observational study with cross-sectional design involving 87 elderly in PUSAKA V and PUSAKA X, located in central Jakarta. Data were collected through interviews and blood samples to determine the intake of calcium and vitamin D, with knee joint pain. Data analysis used chi-square statistic. RESULTS From 87 respondents who researched obtained 50 respondents who experienced knee joint pain, and showed that the respondents’ levels calcium intake of less than 1000 mg / day as many as 69 respondents and intake of vitamin D of less than 20 mcg / day were 86 respondents. The result showed no significant relation between calcium intake and knee joint pain value of p = 0.726. and there is no relation between vitamin D intake with knee joint pain with p = 0.387. CONCLUSION The results of this study indicate that intake of calcium and vitamin D in PUSAKA V and X PUSAKA majority still below the nutritional adequacy rate per day. On examination of vitamin D in the blood of 84 respondents had levels below normal but, after a hypothesis test reveals no significant association between the intake of calcium and vitamin D with knee joint pain in the elderly.