Hubungan antara sudut tibiofemoral dan suspek osteoarthritis lutut pada lansia
U Usia harapan hidup dan jumlah penduduk lanjut usia (lansia) diperkirakan akan terus meningkat dari tahun ke tahun. Hal itu berdampak pada peningkatan jumlah penderita penyakit degeneratif, salah satunya osteoarthritis (OA) lutut. OA lutut adalah penyakit persendian yang paling banyak ditemukan dan menjadi penyebab disabilitas lansia di seluruh dunia. Berdasarkan jenis kelamin, prevalensi OA lutut radiologis di Indonesia cukup tinggi, yaitu mencapai 15,5% pada pria, dan 12,7% pada wanita. Penyebab OA lutut adalah multifaktorial dan sampai saat ini belum dapat ditentukan secara pasti. Gangguan pada sudut tibiofemoral sebagai faktor biomekanik diperkirakan dapat memicu terjadinya OA lutut tetapi hal tersebut masih perlu penelitian lebih lanjut. Penelitian ini menggunakan desain penelitian cross-sectional. Subjek penelitian sejumlah 67 orang di Pusat santunan keluarga (Pusaka) Jakarta. Penelitian dilakukan pada bulan November-Desember 2015. Data yang dikumpulkan adalah data primer yang terdiri dari data antropometri: tinggi lutut yang dikonversi menjadi tinggi badan, berat badan, sudut tibiofemoral, wawancara dan pemeriksaan lutut subjek penelitian berdasarkan kriteria OA lutut dari American College of Rheumatology (ACR). Analisis data menggunakan SPSS for Windows 21.0. Berdasarkan uji Fisher, didapatkan bahwa tidak ada hubungan antara sudut tibiofemoral (p=1,000) dengan suspek OA lutut pada lansia. Dari penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan antara sudut tibiofemoral dengan suspek OA lutut pada lansia. Diperlukan faktor biomekanik lainnya, yaitu obesitas, untuk memicu terjadinya OA lutut tersebut.
L Life expectancy and total population of the elderly increases from year to year. Its impact is shown by increasing numbers of patients with degenerative diseases, one of them is knee osteoarthritis. Knee osteoarthritis is the most common joint disease and cause of disability in the elderly all around the world. The prevalence of radiographic knee osteoarthritis is high enough, 15,5% in men and 12,7% in women. The cause of knee osteoarthritis is multi factorial and it has not been define clearly until now. Malalignment in tibiofemoral angle as biomechanical factor is expected to cause knee osteoarthritis but more researches are needed. This is a cross sectional research that involves sixty seven subjects from Pusat santunan keluarga (Pusaka), Jakarta. The research was conducted from November – December 2015. Primary data has been collected and consists of anthropometric data: knee height that is converted to body height, body weight, tibiofemoral angle, interviews and knee examination based on clinical diagnostic criteria of knee osteoarthritis from American College of Rheumatology (ACR). The collected data is analyzed by SPSS for Windows 21.0. Based on Fisher test, there is no association between tibiofemoral angle (p=1,000) and knee osteoarthritis suspect in elderly. From this finding, it can be concluded that there is no association between tibiofemoral angle and knee osteoarthritis suspect in elderly. It needs another biomechanical factor such as obesity to cause knee osteoarthritis.