Penentuan kekuatan massa batuan pada batulempeng dengan menggunakan metode scanline di PT Bukit Asam, Tbk Tanjung Enim, Sumatera Selatan
O Operasi produksi pada tambang terbuka harus memperhatikan kestabilanlereng. Lereng yang stabil dan aman akan menentukan besar cadangan yang akandiambil. Salah satu faktor yang menentukan kestabilan suatu lereng adalahkekuatan massa batuan, dimana nilai ini dapat diwakili dengan kohesi dan sudutgesek dalam yang dimiliki oleh suatu massa batuan. Salah satu cara untukmenentukan kohesi dan sudut gesek dalam pada suatu massa batuan adalahdengan pengukuran scanline mapping. Penelitian ini dilakukan pada 31 titikpengamatan khususnya pada lereng batulempung. Data yang diperoleh daripengukuran scanline mapping adalah karakteristik bidang diskontinu yang berupaorientasi bidang diskontinu, spasi bidang diskontinu, dan kondisi bidangdiskontinu. Dalam mencari rata-rata dari variasi data dilakukan uji fitting testsesuai dengan penyebaran distibusinya dengan menggunakan perangkat lunakMatlab. Hasil pengukuran scanline mapping akan menjadi parameter masukanpada klasifikasi Rock Mass Rating (RMR). Digunakan bantuan perangkat lunakDips dalam penentuan jenis potensi longsoran yang akan terjadi, dimana hasilpotensi longsoran akan menjadi faktor koreksi pada klasifikasi Rock Mass Rating(RMR) berdasarkan Romana, 1985. Penentuan nilai kohesi dan sudut gesek dalammassa batuan diperoleh menggunakan krieria runtuhan Hoek-Brown 2002 denganbantuan perangkat lunak Roclab 1.0. Pada analisis kestabilan lereng tunggalbatulempung, digunakan metode kesetimbangan batas. Distribusi kualitas massabatuan pada batulempung memiliki kualitas sedang, dengan c’ = 34 Kpa danɸ’=30.8°. Jenis potensi longsoran yang terjadi berupa longsoran busur, longsoranguling, longsoran bidang, dan longsoran baji. Lereng tunggal dengan tinggi lereng6.43 m dan sudut lereng 63.3° memiliki tingkat kestabilan lereng aman dengannilai FK = 2.3 dan PK = 0%. Parameter yang paling berpengaruh terhadapperubahan nilai faktor keamanan adalah nilai kohesi pada batulempung. Lokasipengamatan scanline hendaknya menyebar ke segala area pit, baik padaoverburden maupun interburden, dan dilakukan secara berkala dalam jangkawaktu yang panjang.
P Production operations in open pit mines must pay attention to slope stability. Astable and safe slope will determine the amount of reserves to be taken. Onefactor that determines the stability of a slope is the strength of rock mass, where itcan be represented by cohesion and friction angle that is owned by a rock mass.The way to determine the cohesion and friction angle of a rock mass is byscanline mapping. This research was conducted at 31 observation points,especially on claystone slopes. Data obtained from scanline mappingmeasurements are discontinuous plane characteristics in the form ofdiscontinuous plane orientation, discontinuous plane spacing, and discontinuousfield conditions. Scanline mapping measurement results will be an inputparameter for Rock Mass Rating (RMR) classification. Dips software assistance isused in determining the type of landslides potential that will occur, where thelandslides potential results will be a correction factor in Rock Mass Rating (RMR)classification based on Romana, 1985. Determination of cohesion and frictionangle in rock mass is obtained using Hoek- Brown 2002 criteria with Roclab 1.0software. The quality distribution of rock mass in claystone has medium quality,with c '= 34 Kpa and ɸ' = 30.8 °. The types of landslide potential that occur arecircular failure, toppling failure, and wedge failure. Single slope with 6.43 mslope height and 63.3° slope angle has a safe slope stability with FK = 2.3 andPK = 0%. The most influence parameter that change value of the safety factor iscohesion in claystone. The scanline mapping location should spread to all pitareas, both overburden and interburden, and be carried out periodically over along period of time