Peranan desain komunikasi visual dalam pembuatan film independen dengan dengan judul film Phubbing
A Abdulrahman Ahmad Bawazier; 091301400002; 2018. “Peranan Desain Komunikasi Visual Dalam Pembuatan Film Independen Dengan Judul Film “PHUBBINGâ€. Pengantar Tugas Akhir Jurusan Akhir Jurusan Desain. Program Studi Desain Komunikasi Visual. Fakultas Seni Rupa dan Desain. Universitas Trisakti.Penulisan ini dilatarbelakangi oleh kepentingannya bertanggung jawab kepadapenggunaan smartphone di lingkungan kita. Melalui penulisan karya ilmiah pengantartugas akhir ini, penulis diharapkan untuk membuat para remaja sadar bahwa prilaku yang di sebut Phubbing itu tidak layak di gunakan saat mereka berbicara dengan yang lebih tua. Melalui penulisan ini, pemecahan masalah dilakukan dengan metode pengumpulan data melalui foto, artikel, wawancara anak remaja sekarang, serta bimbingan dengan para dosen pembimbing yang dilakukan secara rutin. Adapun yang dipaparkan pada penulisan ini untuk menyelesaikan masalah yang ada. Penulis terdorong untuk membuat sebuah film pendek tentang phubbing sebagai pengingat kepada anak-anak remaja mengenai ketidak baiknya menggunakan gadget tidak sesuai tempat dan waktunya. Hal tersebut menjadi salah satu landasan penulis merancang film pendek ini untuk anak-anak remaja yang diberi kesempatan untuk belajar bertanggung jawab kepada apa yang mereka miliki sejak masa muda sehingga mewujudkan kembali rasa kepedulian dengan budaya sopan santun di Indonesia
A Abdulrahman Ahmad Bawazier; 091301400002; 2018. "The Role of Visual Communication Design in Independent Film Making with the Film Title" PHUBBING". Introduction to Final Project Final Department of Design Department. Visual Communication Design Study Program. Faculty of art and Design. Trisakti University. This writing is motivated by its importance in the use of smartphones in our environment. Through the writing of an introductory scientific paper for this thesis, the author is expected to make teenagers aware that the behavior called Phubbing is not worthy of use when they talk to older people. Through this writing, problem solving is carried out by data collection methods through photos, articles, interviews with teenagers, as well as guidance with supervisors regularly. As for what was presented at this writing to solve existing problems. The authorwas compelled to make a short film about phubbing as a reminder to teenagers about the disadvantage of using a gadget in the wrong place and time. This has become one of the cornerstones of the author in designing this short film for teenagers who are given the opportunity to learn to be responsible to what they have since their youth soas to re-create a sense of caring with culture manners in Indonesia.