Kualitas air tanah di Kecamatan Palmerah Jakarta Barat ditinjau dari pola sebaran Escherichia coli
A Air tanah merupakan salah satu sumber air minum. Namun akibat kepadatan penduduk yang tinggi, air tanah rentan terkontaminasi oleh bakteri Escherichia coli. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Administrasi Jakarta Barat, Kecamatan Palmerah merupakan wilayah dengan kepadatan penduduk tertinggi kedua di Jakarta Barat dengan kepadatan 28.678,03 jiwa/km2 dimana sejumlah 56,83% penduduknya menggunakan air tanah sebagai sumber air minum. Terkait dengan hal tersebut, penelitian mengenai kualitas air tanah dilakukan di Kecamatan Palmerah. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kualitas air tanah di Kecamatan Palmerah(6°11’24.32â€S 106°47’49.88â€E), Jakarta Barat dengan mempelajari hubungan antara kedalaman sumur dan jarak sumur terhadap tangki septik dengan sebaran Escherichiacoli sebagai indikator biologi. Penelitian dilakukan pada periode I yaitu Bulan April-Mei2017, periode II Juni 2017, dan periode III Juli 2017, yang dianalisis di Laboratorium Biologi/Mikrobiologi Lingkungan, Jurusan Teknik Lingkungan, Fakultas Arsitektur Lansekap dan Teknologi Lingkungan, Universitas Trisakti. Penelitian ini terdiri dari 17 titik sampel yang tersebar di 6 kelurahan yaitu Kelurahan Jati Pulo, Kota Bambu Utara, Kota Bambu Selatan, Slipi, Kemanggisan, dan Palmerah. Kehadiran E. coli dianalisis menggunakan Metode Most Probable Number (MPN) seri 3 tabung, yang terdiri dari serangkaian test secara berturut-turut yaitu presumptive test, confirmed test, and completed test. Pola sebaran E. coli dibuat dengan menggunakan program Surfer versi 13. Kehadiran E. coli tertinggi terdapat pada titik 1 (Kelurahan Jati Pulo) dan 14 (Kecamatan Palmerah) dengan nilai MPN >1100 MPN/100 ml pada ketiga periode. Sedangkan yang terendah terdapat pada titik 10 (Kelurahan Kemanggisan) dengan rata-rata pada ketiga periode 18,2 MPN/100 ml. Pada penelitian ini terdapat korelasi yang lemah antara jumlah E. coli dengan kedalaman dan jarak sumur terhadap tangki septik. Berdasarkan sebaran, E. coli didominasi di arah utara, timur, barat, dan pada periode III mengarah ke barat laut. Air tanah di Kecamatan Palmerah tidak layak untuk langsung dikonsumsi sebagai air minum mengacu pada baku mutu Permenkes Nomor 492 Tahun 2010 tentang Persyaratan Kualitas Air Minum.
G Ground water is one of the drinking water sources. With a high population density, ground water can be contaminated easily. Based on Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Administrasi Jakarta Barat, Palmerah District is a region with second highest populationdensity in West Jakarta with 28.678,03 person/km2 in total, which 56,83% of thepopulation using ground water as their drinking water source. Based on these datas,research about ground water is conducted in Palmerah District (6 ° 11’24.32â€S106°47’49.88â€E). This research aims to analyze the quality of groundwater in Palmerah,West Jakarta, by studying the relationship between the well depth and the distance of thewell towards septic tanks against the distribution of Escherichia coli as an indicator of biology. This research was conducted in 3 periods of time which are period I April-May2017, period II June 2017, and period III July 2017, and were analyzed in the laboratoryof Biology/Microbiology, Department of Environmental Engineering, Faculty of Landscape Architecture and Environmental Technology, Trisakti University. The study sample consisted of 17 points spread over 6 sub-district namely Jati Pulo, Kota Bambu Utara, Kota Bambu Selatan, Slipi, Kemanggisan, Palmerah, and conducted by the method of stratified random sampling. The presence of E. coli is calculated using the method Most Probable Number (MPN) series 3 tubes, which consists of a series of test which is the presumptive test, confirmed test, and completed test. The distribution pattern of E. coli processed using program Surfer version 13. The presence of highest number of the three periods of E. coli is found in point 1 (Jati Pulo District) and 14 (Palmerah District) with >1100 MPN/100, whereas the lowest is on point 10 (Kemanggisan District) by the mean number of E. coli in three periods is 18,2 MPN/100 ml. In this sudy, there is a weak correlation between the number of E. coli with the depth and the distance of the well towards septic tanks Based on the pattern of the distribution, E. coli is dominated in the North, East, West, and in July led to the Northwest. Refers to Permenkes Number 492Year 2010 about drinking water quality requirements indicate that groundwater inPalmerah not deserves to be directly consumed as drinking water.