Studi kekerasan serbuk tembaga sebagai material make up pada cacat baja
D Dies merupakan salah satu produk pengecoran yang dilanjutkan dengan proses machining. Produk pengecoran biasanya mengalami cacat blow hole. Bila cacat tersebut masih dalam batas yang diizinkan kekuatan mekanisnya maka dapat dilakukan penambalan untuk memperbaiki penampilan. Filling Powder Treatment merupakan salah satu metode untuk memperbaiki cacat lubang (blow hole). Penambalan dilakukan dengan memasukkan serbuk pada cacat lubang. Pada penelitian ini dibuat lubang pada dua silinder baja di sisi atas dan sisi bawah dengan diameter (4.5, 6, 8, 10, 12, 14) mm, kemudian lubang tersebut diberi serbuk tembaga yang bertekanan 6 bar dan 8 bar disalah satu sisi, dilanjutkan dengan proses austenisasi disuhu 750°C dan 900°C pada masing-masing silinder baja kemudian dilakukan quenching. Tekanan 4 bar diberikan pada semua cacat lubang di sisi sebaliknya dari kedua silinder baja, dilanjutkan dengan proses austenisasi disuhu 750°C dan 900°C pada masing-masing silinder baja kemudian dilakukan quenching. Setelah itu silinder baja dilakukan uji jatuh, uji keras Rockwell dan uji metalografi. Dad studi kekerasan serbuk tembaga sebagai material make up pada cacat baja terlihat bahwa peningkatan tekanan berbanding lurus dengan peningkatan kekerasan serbuk tembaga, peningkatan suhu berbanding lurus dengan peningkatan kekerasan serbuk tembaga, karena lebih kuatnya ikatan atom pada butir tembaga, kekerasan meningkat dengan bertambah besarnya diameter cacat lubang (blow hole) pada suhu 750°C.
D Dies is one of the foundry products, followed by the machining process. Foundry products usually have a blow hole defects. If the defect is within the allowed limit mechanical strength of the fillings can be done to improve appearance. Filling Powder Treatment is one method to repair the defect hole (blow hole). Make up is done by inserting powder in the hole defect. In this study made two holes in the steel cylinder on the top side and bottom side with a diameter (4.5, 6, 8, 10, 12, 14) mm, then the hole is given a copper powder pressure 6 bar and 8 bar at one side, continued with the austenisasi process at a temperature of 750° C and 900° C in each steel cylinder was then performed quenching. Pressure in 4 bar is given on all defective holes onopposite sides of the two steel cylinders, continued with the austenisasi process at a temperature of 750° C and 900° C in each steel cylinder was then performed quenching. After the fall of test cylinders made of steel, Rockwell hard test and metallographic test. From study of copper powder hardness used for make up material on steel casting defect seen that the increase in pressure is proportional to the increase in hardness of copper powder, increase in temperature is proportional to the increase in hardness of copper powder due to stronger bonding of copper atoms on grain, hardness increases with increasing size of defect hole diameter (blow hole) at 750°C.