Hubungan riwayat berat badan lahir rendah dengan kejadian kejang demam sederhana pada balita
K Kejang demam sederhana adalah suatu bangkitan kejang yang timbul karenapeningkatan suhu tubuh (diatas 380C) akibat proses ekstrakranial. Dari seluruhkejang demam 80% nya merupakan kejang demam sederhana. Berat badan lahirrendah (BBLR) menjadi faktor resiko terjadinya kejang demam sederhana. Namunpada penelitian mengenai berat badan lahir rendah dengan kejang demam masihkontroversial. Pada penelitian ini, peneliti ingin mengetahui apakah terdapathubungan antara riwayat berat badan lahir rendah dengan kejadian kejang demamsederhana pada balita.METODEPenelitian ini menggunakan metode survei analitik dengan pendekatan CrossSectional. Sampel yang diambil yaitu data sekunder berupa rekam medis pasienyang terdiagnosis kejang demam sederhana dan BBLR serta memenuhi kriteria dariinklusi dan eksklusi periode Januari 2022 – Desember 2023 di RSAB Harapan Kitadengan 112 sampel. Data ini akan diolah menggunakan SPSS, dengan ujikemaknaan fisher exact test dan Chi-square p< 0,05.HASILPada penelitian ini didapatkan distribusi terbanyak pada usia yaitu kurang atausama dengan 24 bulan (66.1%), jenis kelamin terbanyak yaitu laki-laki (74,1%),infeksi lebih banyak balita yang tidak terkena infeksi (83.0%), berat badan lahirlebih banyak yang normal (86.6%), kejang demam terbanyak yaitu KDS (67.0%).Hasil uji didapatkan untuk usia dengan KDS nilai p = 0,814, untuk jenis kelamindengan KDS didapatkan nilai p = 0,814, untuk infeksi dengan KDS nilai p = 0,494dan untuk hubungan BBLR dengan KDS nilai p = 1.000 yang artinya tidak adanyahubungan yang bermakna.KESIMPULANTidak terdapat hubungan antara usia, jenis kelamin, infeksi, BBLR dengan kejadianKDS
S Simple febrile seizure is a seizure that arises due to body temperature (temperatureabove 380C) due to extracranial processes. Of all febrile seizures, 80% are simplefebrile seizures. Low birth weight (LBW) is a risk factor for simple febrile seizures.however, research regarding low birth weight with febrile seizures is stillcontroversial. In this study, researchers wanted to find out whether there was arelationship between a history of low birth weight and the incidence of simpleseizures in toddlers.METHODSThis study used an analytic survey method with a Cross Sectional approach.Samples taken were secondary data in the form of medical records of patientsdiagnosed with simple febrile seizures and LBW met the criteria for inclusion andexclusion for the period January 2022 - December 2023 at RSAB Harapan Kitawith 112 samples. This data will be processed using SPSS, with the fisher exact testand chi-square p <0.05.RESULTSIn this study, it was found that the most distribution in age was less or equal to 24months (66.1%), the most gender was male (74.1%), more infections were toddlerswho were not exposed to infections (83.0%), more birth weight was normal(86.6%), most febrile seizures were KDS (67.0%). The test results were obtainedfor age with KDS, the value of p = 0,814, for gender with KDS, the value of p =0,814, for infection with KDS, the value of p = 0,494 and for the relationshipbetween LBW and KDS, which means ther is no significant relationship.CONCLUSIONThere is no association between age, gender, infection, LBW and the incidence ofLDS.