Hubungan usia pernikahan dini dan sosial ekonomi rendah dengan kejadian berat badan lahir rendah
B Berat badan lahir rendah (BBLR) adalah bayi yang berat lahirnya kurang dari 2500 gram. Dibandingkan dengan bayi dengan berat badan normal, bayi dengan berat lahir rendah memiliki risiko kematian 20 kali lebih tinggi. Status kehamilan remaja, asupan nutrisi, status ekonomi, pendidikan, komplikasi kehamilan, pekerjaan berat, usia kehamilan, riwayat berat badan lahir rendah sebelumnya, konsumsi alkohol, merokok, penggunaan obat-obatan terlarang, riwayat kesehatan, kehamilan ganda, tinggi badan dan tinggal di dataran tinggi merupakan faktor risiko terjadinya BBLR. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pernikahan usia dini dan sosial ekonomi rendah denga kejadian BBLR di Kota Tasikmalaya.METODEPenelitian dengan desain cross-sectional ini dilakukan di RSIA Bunda Aisyah Kota Tasikmalaya dengan jumlah responden 200 ibu melahirkan. Pemilihan sampel menggunakan teknik simple random sampling berdasarkan kriteria inklusi dan ekslusi. Data di analisis menggunakan uji Mann-Whitney.HASILSebanyak 92% ibu menikah pada usia 21-24,9 tahun, sebanyak 75% berasal dari keluarga berpenghasilan >UMR Kota Tasikmalaya, sebanyak 63% ibu bekerja, 56,5% ibu dengan jumlah paritas 2-4, dan sebanyak 67,5% adalah ibu dengan pendidikan tinggi. Terdapat hubungan antara usia pernikahan dini, sosial ekonomi rendah, dan pekerjaan ibu dengan kejadian BBLR (p=0,001; p=0,000; p=0,000) sosial ekonomi rendah dengan kejadian BBLR(p=0,000). Tidak terdapat hubungan antara jumlah paritas dan pendidikan ibu dengan kejadian BBLR(p=0,781; p=0,059).KESIMPULANPada penelitian ini didapatkan adanya hubungan bermakna antara usia ibu saat menikah dan sosial ekonomi rendah dengan kejadian BBLR.
L Low birth weight (LBW) is a baby whose birth weight is less than 2500 grams. Compared to normal weight babies, low birth weight babies have a 20 times higher risk of death. Teenage pregnancy status, nutritional intake, economic status, education, pregnancy complications, heavy work, gestational age, previous history of low birth weight, alcohol consumption, smoking, drug use, medical history, multiple pregnancies, height and living in the highlands are risk factors for LBW. The purpose of this study was to determine the relationship between early marriage and low socioeconomic status with the incidence of LBW in Tasikmalaya City.METHODSThis cross-sectional design study was conducted at RSIA Bunda Aisyah Tasikmalaya City with a total of 200 respondents. Sample selection using simple random sampling technique based on inclusion and exclusion criteria. Data were analyzed using the Mann-Whitney test.RESULTS92% of mothers were married at the age of 21-24.9 years, 75% came from families with income >UMR of Tasikmalaya City, 63% of mothers were employed, 56.5% of mothers had 2-4 parities, and 67.5% were mothers with higher education. There was an association between early marriage age, low socioeconomic status, and maternal employment with LBW (p=0.001; p=0.000; p=0.000). There was no association between parity and maternal education with LBW (p=0.781; p=0.059).CONCLUSIONThis study found a significant association between maternal age at marriage and low socioeconomic status with LBW.