DETAIL KOLEKSI

Pengkajian efeltivitas tanaman sebagai penghalang bunyi (barrier) dalam skala laboratorium


Oleh : Devi Niar Anggraini Sari Zamril

Info Katalog

Penerbit : FALTL - Usakti

Kota Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 2002

Pembimbing 1 : Soepangat Soemarto

Pembimbing 2 : Wisnu Eka Yulyanto

Subyek : Noise pollution;Plants as noise barriers;Trees

Kata Kunci : sound barrier, noise control, minusops eleng, ficus benjamina

Status Posting : Published

Status : Lengkap


File Repositori
No. Nama File Hal. Link
1. 2002_TA_STL_08298010_Halaman-Judul.pdf
2. 2002_TA_STL_08298010_Lembar-Pengesahan.pdf 2
3. 2002_TA_STL_08298010_Bab-1_Pendahuluan.pdf 6
4. 2002_TA_STL_08298010_Bab-2_Tinjauan-Pustaka.pdf
5. 2002_TA_STL_08298010_Bab-3_Metodologi-Penelitian.pdf
6. 2002_TA_STL_08298010_Bab-4_Hasil-dan-Pembahasan.pdf
7. 2002_TA_STL_08298010_Bab-5_Kesimpulan-dan-Saran.pdf
8. 2002_TA_STL_08298010_Daftar-Pustaka.pdf
9. 2002_TA_STL_08298010_Lampiran.pdf

D Ditinjau dari sudut pandang lingkungan, kebisingan termasuk kategori pencemaran karena dapat menimbulkan gangguan terhadap kenyamanan dan kesehatan manusia. Kebisingan merupakan bentuk bunyi yang tidak dikehendaki karena tidak sesuai dengan konteks waktu dan tempat sehingga menimbulkan gangguan pada kehidupan manusia. Sehingga definisi dart kebisingan adalah masuk atau dimasukkannya energi bunyi kedalam lingkungan hidup sedemikian rupa sehingga mengganggu peruntukkannya.Salah satu usaha pengendalian kebisingan lingkungan tersebut adalah dengan menggunakan penghalang bunyi (barriet) yang dapat mereduksi kebisingan dengan tanaman sebagai altematif barriemya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektif tidaknya tanaman dalam mereduksi kebisingan sehingga dapat digunakan sebagai altematif pengendalian kebisingan. Untuk pengujian penelitian ini digunakan 6 jenis tanaman yang dikelompokkan menjadi 3 kelompok yaitu tanaman jenis perdu, jenis berumpun dan jenis tanaman tinggi. Untuk tanaman jenis perdu yaitu cemara kipas (Thuja oreinthalis}, dan cempaka gondok (Ta/auma cando/le1), untukjenis berumpun yaitu Bambu (Bambusa g/aucescens), dan untuk jenis tanaman tinggi yaitu Tanjung (Mimusops e/engi), Beringin (Ficus benjamina),dan Pious (Pinusmercusi1).Penelitian ini didasarkan metode insertion loss. Metode ini menggunakan sumber suara statis dengan sinyal pembangkit white noise dan pure tone yang diperkuat dengan amplifier dan loudspeaker. Data diambil dengan 2 cara pengukuran yaitu pengukuran tanpa tanaman (barrier) dan pengukuran dengan tanaman (barrier) yang kemudian hasil dart keduanya diselisih untuk mengetahui nilai penurunan kebisingannya (Insertion loss}.Pengukuran dilakukan dengan mengunakan dua jarak penerima dari sumber yaitu 80 dan 160 cm dengan pola setengah lingkaran. Data hasil pengukuran menunjukkanbahwa untuk tanaman jenis perdu dan jenis berumpun yang paling efektif mereduksi bising adalah cempaka gondok pada sudut 90° untuk pure tone pada jarak 160 cm sebesar 33 dB dengan frekuensi 8000 Hz dan untuk white noise pada jarak 160 cm sebesar 18.3 dB dengan frekuensi 8000 Hz dan untuk jenis tanaman tinggi yang paling efektif mereduksi bising adalah pinus pada sudut 90° untuk pure tone pada jarak 160 cm sebesar 40.8 dB dengan frekuensi 4000 Hz dan untuk white noise pada jarak 80 cm sebesar 26.9 dB dengan frekuensi 2000 Hz.Hasil perhitungan insertion loss (IL) teoritis yang menggunakan rumus tresnelnumber berbeda dengan IL hasil pengukuran, karena perhitungan fresnel number tidakdipengaruhi oleh bentuk dan jenis bahan tetapi hanya berpengaruh oleh jarak dan tinggi barrier. Sedangkan nilai IL hasil pengukuran dipengaruhi oleh species tanaman,ketebalan tajuk,dan jenis daun.Dari hasil pengukuran dapat disimpulkan bahwa untuk ketiga jenis tanaman tersebutyang paling efektif digunakan sebagai pereduksi bising adalah pinus untuk pure tone pada jarak 160 cm sebesar 40.8 dB dengan frekuensi 4000 Hz dan white noise padajarak 80 cm sebesar 26.9 dB dengan frekuensi 2000 Hz. Namun perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan menggunakan metode pengukuran tiga dimensi.

F From the environment aspect, noise is categorized into pollution because of its disturbance to convenience and health of people. Noise is one of sounds which is not desired because it does not fit with the context and time so that it results in disturbance to human beings. Noise is defined as the inclusion of sound energy into life environment in such a way that it disturbs the allocation.One of the ways of environmental control is using sound barrier capable of reducingthe noise with plants as the barrier alternative. This research is meant to examine whether plants are effective to reduce noise as an alternative of noise control. For the testing, this research uses 6 types of plant which are classified into three, namely perdu, shurb and tall plant types. Those belong to perdu are Thuja orienthalis and Taulama candollei, those classified as shurb are Bambusa g/aucescens and those fall into tall plant types are Mimusops e/engi. Ficus benjamina and Pinus mercusii.This research is based on insertion loss method using static sound with generating signal so called white noise and pure tone intensifier with amplifier and loudspeaker. The data are collected using two methods, namely by measuring without plants (barrier) and measuring with barrier. The result of both measurements are used to know the insertion loss. The measurement is carried out using recipient intervals from the source 80 cm and160 cm with half circle. The measurement data reveals that perdu plant and shurb plant which are the most effective to reduce noise are Talauma candollei at 90° for pure tone in the 160 cm distance as much as 33 dB with frequency 8000 Hz and for white noise at160 cm is as much as 18.3 dB with frequency 8000 Hz and the most effective of tall plant types in reducing pollution is Pinus mercusii at 90° for pure tone at 160 cm as much as 40.8 dB with frequency 4000 Hz and for white noise at 80 cm distance is 26.9 dB with frequency 2000 Hz.The result of insertion loss theoretically using fresnel number is different from the IL from the measurement result because the fresnel number computation is not influenced• by the form and type of the material but by distance and barrier height. The IL value of the measurement is influenced by the species of the plant, thickness of leaf and type of leaf.Based on the result of the measurement, it is concluded that the most effective of three types of the plant to reduce noise is Pinus mercusii for pure tone at distance 160 cm as much as 40.8 dB with frequency 4000 Hz and white noise at 80 cm as much as26.9 with frequency 2000 Hz. Further research is required using three dimension measurement method.

Bagaimana Anda menilai Koleksi ini ?