P PT. Krakatau Steel adalah sebuah perusahaan yang bergerak di bidang industri manufaktur baja. Penelitian dilakukan di pabrik Hot Strip Mill (HSM), produk yang digunakan sebagai objek penelitian adalah lembaran baja panas (Hot Rolled Coil) yang merupakan produk utama. Permasalahan yang dihadapi adalah ditemukan breakdown time yang tinggi pada mesin Finishing Mill. Tujuan penelitian dilakukan untuk merancang penerapan lean sustainable maintenance sehingga dapat menurunkan breakdown time dengan memperbaiki kinerja perawatan pada mesin Finishing Mill. Pada penelitian ini digunakan sebuah tools yaitu lean maintenance untuk menerapkan konsep sustainabilitiy. Tahap awal dilakukan pengukuran sustainability awareness, dilanjutkan dengan menentukan faktor sustainability drivers, sustainability barriers, dan benefits of sustainability menggunakan kuesioner. Selanjutnya menentukan komponen kritis dari mesin finishing mill menggunakan diagram pareto, didapatkan dua komponen kritis yaitu work roll finishing mill dan balancing system. Berikutnya dilakukan perancangan Current Sustainable Maintenance Value Stream Mapping (Sus-MVSM), diperoleh hasil untuk maintenance cycle efficiency pada komponen work roll sebesar 77.07% dan komponen balancing system sebesar 61.46%. Selanjutnya dilakukan identifikasi penyebab waste menggunakan diagram ishikawa, dan ditemukan waste yang terjadi yaitu waste waiting time between maintenance activities or procedure, poorly performed maintenance activities, dan spare part and tools transportations. Dilakukan pemilihan indikator sustainability sesuai kondisi perusahaan yang dilanjutkan perhitungan SI sehingga diperoleh nilai sebesar 91.97%, nilai SI yang tinggi menunjukkan bahwa perusahaan masih belum menjadi perusahaan yang sustainable, sehingga perlu masih dilakukan perbaikan. Pada penelitian ini usulan perbaikan yang diberikan adalah penerapan metode 5S pada proses penyimpanan komponen mesin, mengadakan pelatihan khusus untuk perawatan mesin finishing mill dan pengenalan konsep sustainable maintenance, serta menggunakan penerapan metode Poka Yoke yaitu dengan mengusulkan pembuatan alarm tanda kerusakan mesin. Terjadi penurunan breakdown time sebesar 4.29% setelah dilakukan perbaikan. Dan diperoleh nilai SI setelah dilakukan perbaikan adalah sebesar 65.21% yang artinya terjadi penurunan nilai SI sebesar 26.27% dari keadaan aktual.