DETAIL KOLEKSI

Kekuatan daya hambat ekstrak teh hijau (Camellia Sinensis) terhadap pertumbuhan porphyromonas gingivalis secara in vitro


Oleh : Monica Priscilla

Info Katalog

Nomor Panggil : 617.632 MON k

Penerbit : FKG - Usakti

Kota Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 2016

Pembimbing 1 : Luki Astuti

Pembimbing 2 : Armelia Sari

Subyek : Periodontics

Kata Kunci : green tea, porphyromonas gingivalis, catechins, periodontal disease.

Status Posting : Published

Status : Lengkap


File Repositori
No. Nama File Hal. Link
1. 2016_TA_KG_04012126_Halaman-judul.pdf 22
2. 2016_TA_KG_04012126_Lembar-pengesahan.pdf 5
3. 2016_TA_KG_04012126_Bab-1-Pendahuluan.pdf 8
4. 2016_TA_KG_04012126_Bab-2-Tinjauan-pustaka.pdf
5. 2016_TA_KG_04012126_Bab-3-Kerangka-teori,-konsep,-dan-hipotesis.pdf
6. 2016_TA_KG_04012126_Bab-4-Metode-penelitian.pdf
7. 2016_TA_KG_04012126_Bab-5-Hasil-penelitian.pdf
8. 2016_TA_KG_04012126_Bab-6-Pembahasan.pdf
9. 2016_TA_KG_04012126_Bab-7-Kesimpulan-dan-saran.pdf
10. 2016_TA_KG_04012126_Daftar-pustaka.pdf 10
11. 2016_TA_KG_04012126_Lampiran.pdf

T Teh hijau terbuat dari daim tanaman Camellia sinensis yang mengandung ribuan bahan bioaktif terutama polifenol. Teh hijau memiliki konsentrasi zat polifenol dan kadar antibakteri tertinggi yaitu terdapat 20-35% zat polifenol dan 60-80% berupa katekin. Secara khusus, teh hijau dianggap sebagai minuman sehat karena aktivitas biologis polifenol yaitu katekin, yang terbukti membantu pengobatan penyakit periodontal. Etiologi penyakit periodontal yang utama disebabkan oleh plak bakteri. Bakteri penyebab penyakit periodontal didominasi oleh bakteri spesies Gram-negatif anaerob, salah satu nya adalah Porphyromonas gingivalis. Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui kemampuan ekstrak teh hijau dalam menghambat pertumbuhan Porphyromonas gingivalis secara in vitro. Sampel yang digunakan dalam menghambat penelitian ini adalah ekstrak teh hijau yang terbagi menjadi tujuh konsentrasi (1,56%, 0,78%, 0,39%, 0,195%, 0,097%, 0,048%, dan 0,024%) dan bakteri P. gingivalis yang sudah disesuaikan dengan kekeruhan Me Farland 0,5 setara 1,5 x 108 CFU/ml. Penelitian ini menggunakan metode broth dilution dan agar dilution. Kontrol yang digunakan adalah akuades steril sebagai bahan kontrol negatif dan chlorhexidine gluconateO, 2% sebagai bahan kontrol positif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai Konsentrasi Hambat Minimum ekstrak teh hijau terhadap bakteri P. gingivalis secara in vitro adalah pada konsentrasi 0,195%, yang didapat dengan cara menganalisis kejemihan sampel yang telah diinkubasi selama 3 hari di dalam inkubator. Nilai Konsentrasi Bunuh Minimum ekstrak teh hijau terhadap bakteriP. gingivalis secara in vitro adalah pada konsentrasi 1,56%, yang didapat dengan cara menghitung koloni bakteri P. gingivalis yang terbentuk pada BHI agar yang telah diinkubasi selama 24 jam di dalam inkubator. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa teh hijau (Camellia sinensis) mempunyai kemampuan untuk menghambat pertumbuhan dan membunuh P. gingivalis secara in vitro.

G Green tea comes from Camellia sinensis leaves that contain thousands of bioactive ingredients. Green tea contains the most abundant polyphenols and antibacterial substance, in which about 20-35% are polyphenols and 60-80% are catechin. It has been considered as a healthy beverage because green tea contains thousands of bioactive ingredients including catechins that have proven to be effective in preventing gingival and periodontal inflammation. Bacterial plaque is the main etiology of periodontal diseases. The pathogen of periodontal disease is dominated by gram-negative anaerobic bacteria, such as Porphyromonas gingivalis. The aim of this research is to investigate the ability of green tea extract in inhibiting the growth of Porphyromonas gingivalis. Sample used were green tea extract with 1,56%, 0,78%, 0,39%, 0,195%, 0,097%, 0,048%, and 0,024% dilution and Porphyromonas gingivalis bacteria that was prepared correspondingly with the cloudiness of Me Farland 0,5 equivalent to 1,5 x 108 CFU/ ml. The research was conducted by broth dilution method and agar dilution method. The research control was performed using sterile aquades as the negative control and chlorhexidine gluconate 0,2% as the positive control. The results show that the Minimum Inhibitory Concentration of green tea extract towards P. gingivalis is 0,195%, which was measured by observing the cloudiness of the sample after being incubated for 3 days. On the other hand, the Minimum Bactericidal Concentration of green tea extract towards P. gingivalis is 1,56%, which was measured by counting the colony of P. gingivalis formed on BHI agar that has been incubated for 24 hours. Based on this study, it can be concluded that green tea (Camellia sinensis) has the ability to inhibit and kill the growth of P. gingivalis.

Bagaimana Anda menilai Koleksi ini ?