L Latar Belakang: Estetika gigi merupakan hal penting bagi masyarakat modern. Salah satu faktor yang mempengaruhinya adalah warna gigi. Diskolorasi gigi akan menurunkan estetika gigi sehingga menyebabkan tidak percaya diri. Perawatan pemutihan gigi merupakan salah satu metode untuk merawat diskolorasi gigi. Penggunaan bahan pemutih gigi menimbulkan beberapa efek samping, seperti sensitivitas gigi, iritasi jaringan lunak, dan perubahan pada struktur email. Banyak penelitian dilakukan untuk mencari bahan alternatif yang lebih aman dan efektif, salah satunya yaitu siwak yang diperoleh dari tanaman Salvadora persica. Siwak memiliki kemampuan dalam memutihkan gigi karena mengandung butiran silika yang merupakan bahan abrasif dan berperan dalam aksi mekanis. Silika memiliki kemungkinan menyebabkan perubahan kekasaran permukaan email seperti yang terjadi pada bahan pemutih gigi karbamid peroksida 20%. Tujuan: untuk mengetahui perbedaan kekasaran permukaan email gigi pada penggunaan karbamid peroksida 20% dan siwak sebagai bahan pemutih gigi. Metode: Pada penelitian ini terdapat 2 kelompok penelitian, yaitu kelompok yang diaplikasikan karbamid peroksida 20% dan kelompok yang dilakukan penyikatan dengan siwak. Kedua kelompok tersebut diukur kekasaran permukaannya sebelum dan sesudah perlakuan. Hasil: Analisis data menggunakan Repeated ANOVA menunjukkan adanya perbedaan bermakna antara kelompok aplikasi karbamid peroksida 20% sebelum dan sesudah, serta penyikatan dengan siwak sebelum dan sesudah dengan nilai p<0,05. Kesimpulan: Penggunaan siwak sebagai sikat gigi memiliki kekasaran permukaan email lebih rendah daripada penggunaan karbamid peroksida 20%