Perancangan film animasi pendidikan perilaku anak dalam keluarga dengan tema lomba cerita
Nomor Panggil : 0018/DKV/2012
Penerbit : FSRD - Usakti
Kota Terbit : Jakarta
Tahun Terbit : 2012
Pembimbing 1 : Agus Nugroho Udjianto
Pembimbing 2 : Bambang Triwardoyo
Subyek : Education - Animation
Kata Kunci : animation, family, education, Indonesia
Status Posting : Published
Status : Tidak Lengkap
No. | Nama File | Hal. | Link |
---|---|---|---|
1. | 2012_TA_DKV_09108248_Halaman-judul.pdf | ||
2. | 2012_TA_DKV_09108248_Bab-1.pdf | ||
3. | 2012_TA_DKV_09108248_Bab-2.pdf |
|
|
4. | 2012_TA_DKV_09108248_Bab-3.pdf |
|
|
5. | 2012_TA_DKV_09108248_Bab-4.pdf |
|
|
6. | 2012_TA_DKV_09108248_Bab-5.pdf |
|
|
7. | 2012_TA_DKV_09108248_Bab-6.pdf |
|
|
8. | 2012_TA_DKV_09108248_Daftar-pustaka.pdf |
F Film animasi pendidikan lokal sangat jarang ditemui saat ini di Indonesia. Adanya kurang peminatan baik dari para penontonnya maupun kurangnya tenaga dan keinginan dari para animator Indonesia itu sendiri. Di jaman canggih berbasis teknologi ini membuat masyarakat dikota besar, khususnya kota Jakarta menjadi lebih konsumtif. Hanya ingin menonton hasil film animasi saja, dan lebih memilih untuk menonton film animasi pendidikan luar seperti Dora the Exploler, Upin dan Ipin, dan lain sebagainya. Padahal jika ditelusuri lebih dalam lagi mereka yang terlibat dalam pembuatan animasi pendidikan luar tersebut adalah warga negara Indonesia yang lebih memilih mengangkat animasi negeri tetangga daripada mengangkat animasi negeri sendiri. Dengan pembuatan film animasi ini, diharapkan para animator Indonesia berani untuk membangkitkan film animasi lokal dan dapat bersaing dengan negara-negara lainnya. Demi mengangkat nama baik perfilman animasi Indonesia dikancah internasional.Film animasi pendidikan lokal sangat jarang ditemui saat ini di Indonesia. Adanya kurang peminatan baik dari para penontonnya maupun kurangnya tenaga dan keinginan dari para animator Indonesia itu sendiri. Di jaman canggih berbasis teknologi ini membuat masyarakat dikota besar, khususnya kota Jakarta menjadi lebih konsumtif. Hanya ingin menonton hasil film animasi saja, dan lebih memilih untuk menonton film animasi pendidikan luar seperti Dora the Exploler, Upin dan Ipin, dan lain sebagainya. Padahal jika ditelusuri lebih dalam lagi mereka yang terlibat dalam pembuatan animasi pendidikan luar tersebut adalah warga negara Indonesia yang lebih memilih mengangkat animasi negeri tetangga daripada mengangkat animasi negeri sendiri. Dengan pembuatan film animasi ini, diharapkan para animator Indonesia berani untuk membangkitkan film animasi lokal dan dapat bersaing dengan negara-negara lainnya. Demi mengangkat nama baik perfilman animasi Indonesia dikancah internasional.Film animasi pendidikan lokal sangat jarang ditemui saat ini di Indonesia. Adanya kurang peminatan baik dari para penontonnya maupun kurangnya tenaga dan keinginan dari para animator Indonesia itu sendiri. Di jaman canggih berbasis teknologi ini membuat masyarakat dikota besar, khususnya kota Jakarta menjadi lebih konsumtif. Hanya ingin menonton hasil film animasi saja, dan lebih memilih untuk menonton film animasi pendidikan luar seperti Dora the Exploler, Upin dan Ipin, dan lain sebagainya. Padahal jika ditelusuri lebih dalam lagi mereka yang terlibat dalam pembuatan animasi pendidikan luar tersebut adalah warga negara Indonesia yang lebih memilih mengangkat animasi negeri tetangga daripada mengangkat animasi negeri sendiri. Dengan pembuatan film animasi ini, diharapkan para animator Indonesia berani untuk membangkitkan film animasi lokal dan dapat bersaing dengan negara-negara lainnya. Demi mengangkat nama baik perfilman animasi Indonesia dikancah internasional.