Pemanfaatan Myrmecodia pendans sebagai pencegahan dan pengobatan pulpa gigi yang terinflamasi: tahun ke 3 dari rencana 4 tahun
I Inflamasi pulpa gigi umumnya disebabkan oleh karies gigi. Invasi bakteri yang berasal dari jaringan email ke jaringan pulpa memicu terjadinya inflamasi dan pelepasan sistem imun dengan cara difusi, hal ini yang disebut sebagai pulpitis. Bakteri yang terdapat pada jaringan pulpa salah satunya adalah Porpytomonas gingivalis, Bakteri ini merupakan bakteri Gram negatif yang dapat mengeluarkan endotoksi atau lipopolisakarida (LPS) yang dapat memivu munculnya beberapa mediator inflamasi seperti enzim sikloolsigenase (COX-1, COX-2), NfkB, interleukin (IL-8) dan matriks metaloproteinase (MMP-1 dan MMP-9). Standar operasional pengobatan pulpitis adalah dengan melakukan pembersihan jaringan pulpa yang mengalami kerusakan akibat inflamasi dan pemberian obat anti bakteri dan anti inflamasi yang dapat menimbulkan efek samping yang tidak diinginkan sehingga para ilmuan dan praktisi saat ini beralih pada obat biomaterial yang diharapkan dapat mengatasi kekurangan obat sintesis kimiawi yang telah beredar di pasaran komersial. Hal ini memungkinkan karena saat ini telah diketahui banyak terdapat tanaman yang memiliki efek medikoterapi termasuk anti-inflamasi, salah satunya adalah tanaman sarang semut (Myrmecodia pendans) yang berasal dari papua. Berdasarkan empiris Myrmecodia pendans banyaj digunakan terutama sabai obat anti kanker di samping sebagai obat anti alergi, anti bakteri dan penyakit kardiovaskular. Hal ini diduga karena adanya kandungan bermanfaat dalam tanaman ini seperti flavonoid, tanin dan polifenol yang bertindak sebagai anti oksidan. Sampai saat ini belum ada penelitian ilmiah mengenai efek tanaman ini sebagai bahan anti inflmasi Myrmecodia pendans terhadap sel pulpa gigi yang terinflamasi. Metode: sel pulpa gigi yang diisolasi dari gigi premolar hasil pencabutan dikultur sampai mendapatkan konfluensi yang diinginkan dan dikarakterisasi. Setelah itu supernatan diambil untuk menentukan konsentrasi RNA atau protein yang diisolasi dari salam sel, Lakukan ekstraksi Myrmecodia pendans dan lakukan uji sitotoksisitas ekstrak Myrmecodia pendans terhadap kultur isolasi sel pulpa gigi. Lakukan uji komponen ekstrak Myrcopedia pendans fitokimiawi secara kuantitatif dengan metode Gass Chromatography Mass Spectroscopy (CGMS). Selanjtnya lakukan induksi inlamasi sel pulpa gigi dengan lipopolysaccharide (LPS) dari P.gingivalis untuk membuat model in vitro dari sel pulpa gigi yang terinflamasi dengan mengamati ekspresi mediator infkamasi gen yang berhubungan dengan COX-1 dan COX-2, seperti faktor NFkB. Untuk menentukan ekspresi faktor Nf-kB digunakan RT-PCR. Selanjutnya untuk mengetahui efek antibakteri dilakukan uji hambat tumbuh biofilm. P.gingivalis secara in vitro. Diharapkan Myrmecodia pendans dapat digunakan sebagai obat anti inflamasi alternatif pada sel pulpa gigi yang terinflamasi.