Pemanfaatan myrmecodia pendans sebagai pencegahan dan pengobatan pulpa gigi yang terinflamasi : tahun ke 1 dari rencana 4 tahun
I Inflamasi pulpa gigi umumya disebabkan oleh karies gigi. Invasi bakteri yang berasal dari jaringan email ke jaringan pulpa memicu terjadinya inflamasi dan pelepasan sistem imun dengan cara difusi, hal ini yang disebut sebagai pulpitis. Bakteri yang terdapat pada jaringan pulpa salah satunya adalah Porpyrotnonas gingivalis (P.gingivalis). Bakteri ini merupakan baked Gram negatif yang dapat mengeluarkan endotoksin atau lipopolisakarida (LPS) yang dapat memicu munculnya beberapa mediator inflamasi seperti enzim siklooksigenase (COX-1, COX-2), NfkB, interleukin-8 (IL-8) dan matriks metaloproteinase dan MMP-9). Standar operasional pengobatan pulpitis adalah dengan melakukan pembersihan jaringan pulpa yang mengalami kerusakan akibat inflamasi dan pemberian obat anti bakteri dan anti inflamasi yang dapat menimbulkan efek samping yang tak diinginkan sehingga para ilmuwan dan praktisi saat ini beralih pada obat biomaterial yang diharapkan dapat mengatasi kekurangan obat sintetis kimiawi yang telah beredar di pasaran komersial. Hal ini memungkinkan karena saat ini telah diketahui banyak terdapat tanaman yang memiliki efek medikoterapi termasuk anti-inflamasi, salah satunya adalah tanaman sarang semut (Alynnecodia pendens) yang berasal dari Papua. Berdasarkan empiris Myrrnecodia pendens banyak digunakan terutama sebagai obat anti kanker di samping sebagai obat anti alergi, anti bakteri dan penyakit kardiovaskular. Hal ini diduga karena adanya kandungan bermanfaat dalam tanaman ini seperti flavonoid, tanin dan polifenol yang bertindak sebagai anti oksidan. Sampai saat ini belum ada penelitian ilmiah mengenai efek tanaman ini sebagai bahan anti inflamasi. Oleh karena itulah maka penelitian ini dilakukan untuk menginvestigasi efek anti inflamasi Myrmecodia pendans terhadap set pulpa gigi yang terinflamasi. Metode: sel pulpa gigi yang diisolasi dari gigi premolar basil pencabutan dikultur sampai mendapatkan konfluensi yang diiinginkan dart dikarakterisasi. Setelah itu supernatan diambil untuk menentukan konsentrasi RNA atau protein yang diisolasi dari dalam sel. Lakukan ekstraksi Myrmecodia pendans dan lakukan uji sitotoksisitas ekstrak Myrmecodia pendans terhadap kultur isolasi sel pulpa gigi. Selanjutnya lakukan induksi inlamasi sel pulpa gigi dengan lipopolisakarida (LPS) dari P.gingivalis untuk membuat model in vitro dari sel pulpa gigi yang terinflamasi. Lakukan uji anti inflarna.si ekstrak terhadap kultur sel pulpa gigi yang terinflamasi dengan mengamati ekspresi gen dan mediator inflamasi seperti COX-1, COX-2, NF-KB, PGE2, IL-8, MMP-1 dan Untuk menentukan ekspresi gen yang berhubungan dengan COX-1, COX-2 dan NF-KB digunakan RT-PCR sedangkan PGE2, 1L-8, MMP-1 dan MMP-9 menggunakan enzyme-linked immunosorbent assay (ELISA) dan Western blot. Diharapkan Myrmecodia pendans dapat digunakan sebagai obat anti inflamasi altematif pada set pulpa gigi yang terinflamasi