Status gizi, faktor lingkungan dan polimorfisme genetik sitokin T-helper2 sebagai marker diagnostik cheilitis angularis pada anak sekolah dasar : tahun ke 1 dari rencana 5 tahun
T Tujuan Penelitian: Menjelaskan peran status sosio-ekonomi, pendidikan ibu dan ayah, pekerjaan ibu, kebersihan mulaut dan anemia dan terhadap kejadian cheilitis angularis. Tempat Penelitian: Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Pacet, Cugenang, dan Sukaresmi, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Subyek Penelitian: anak sekolah dasar usia 7-13 tahun di Kecamatan Kecamatan Pacet, Cugenang, dan Sukaresmi, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Metode Penelitian: Jenis penelitian ini adalah observasional dengan desain potong lintang. Pada subyek penelitian dilakukan pemeriksaan ekstra oral, intra oral, penilaian status sosio ekonomi dilakukan dengan kuesioner yang diberikan kepada rang tua. Pemeriksaan kadar Hemoglobin dengan HemoCue. Hasil Penelitian: Hasil penelitian menunjukkan subyek penelitian yang menderita anemia, , sosio-ekonomi rendah, status pendidikan lbu rendah, pekerjaan ibu status karang gigi tinggi, OHIS buruk, berturut turut adalah 11,6%, 82,4%, 52,26% dan 58,2%. Uji statistik dengan regresi logistik menunjukkan bahwa status sosio-ekonomi, pekerjaan ibu, dan anemia merupakan faktor risiko yang berperan terhadap kejadian cheilitis angularis. Kesimpulan: status sosio-ekonomi, status pekerjaan i bu, karang gigi, dan anemia, merupakan faktor risiko cheilitis anglaris.