DETAIL KOLEKSI

Perancangan kompleks sekretariat asean (ASEC) di Jakarta dengan pendekatan arsitektur ikonik

5.0


Oleh : Gilang Dewi Rahayu

Info Katalog

Penerbit : FTSP - Usakti

Kota Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 2020

Pembimbing 1 : Enny S. Sardiyarso

Pembimbing 2 : Sri Handjajanti

Subyek : Office buildings - Designs and plans

Kata Kunci : ASEAN meetings, ASEAN secretariat, Jakarta, iconic architecture

Status Posting : Published

Status : Lengkap


File Repositori
No. Nama File Hal. Link
1. 2020_TA_SAR_052001600088_Halaman-Judul.pdf 12
2. 2020_TA_SAR_052001600088_Lembar-Pengesahan.pdf 4
3. 2020_TA_SAR_052001600088_Bab-1_Pendahuluan.pdf 9
4. 2020_TA_SAR_052001600088_Bab-2_Kajian-Pustaka.pdf
5. 2020_TA_SAR_052001600088_Bab-3_Analisis-dan-Perumusan-Konsep-Programatik.pdf
6. 2020_TA_SAR_052001600088_Bab-4_Konsep-Perancangan.pdf
7. 2020_TA_SAR_052001600088_Bab-5_Pengembangan-Rancangan-dan-Kesimpulan.pdf
8. 2020_TA_SAR_052001600088_Daftar-Pustaka.pdf
9. 2020_TA_SAR_052001600088_Lampiran.pdf

P Perkembangan ASEAN ditandai dengan semakin pentingnya posisi ASEAN bagi dunia internasional. Hal tersebut dibuktikan dengan meningkatnya aktivitas ASEAN, meingkatnya negara yang diakreditasi ke ASEAN, meningkatnya misi khusus untuk ASEAN, dan semakin meningkatnya jumlah pertemuan ASEAN dengan sekitar 1300 pertemuan dalam satu tahun. Sebagai konsekuensi, Gedung Sekretariat ASEAN (ASEC) yang sekarang berusia lebih dari 30 tahun tidak lagi memadai. Pengembangan Sekretariat ASEAN (ASEC) dilakukan dengan visi ASEC as the nerve ventre of ASEAN in the Global Community of Nations. Selain itu, pengembangan ASEC juga dilakukan untuk mewujudkan visi Jakarta sebagai diplomatic capital of ASEAN. Mencermati hal tersebut dan sejalan dengan komitmen Pemerintah RI (Pemri) untuk mendukung penguatan ASEAN, kemudian muncul sebuah gagasan untuk merancang gedung baru sebagai bagian dari pengembangan ASEAN Secretariat (ASEC).Perancangan Kompleks Sekretariat ASEAN ini juga dinilai tepat untuk menggunakan pendekatan Arsitektur Ikonik. Harapannya agar Bangunan Gedung Sekretariat ASEAN dapat menjadi ikon baru (landmark) kawasan serta dapat mewakili visi dan misi ASEC dengan tetap sesuai konteks kawasan Kebayoran Baru. Didasari oleh gagasan-gagasan penulis maka dibuatlah program dan rancangan gedung dan kompleks tersebut melalui buku Tugas Akhir ini.

T The development of ASEAN is marked by the increasingly important position of ASEAN for the international world. This is evidenced by the increased activity of ASEAN, the increasing number of countries accredited to ASEAN, the increase of special missions for ASEAN, and the increasing number of ASEAN meetings with around 1300 meetings in one year. As a consequence, the ASEAN Secretariat (ASEC) Building which is now more than 30 years old is no longer sufficient. The development of the ASEAN Secretariat (ASEC) is carried out with the vision of ASEC as the nerve vent of ASEAN in the Global Community of Nations. In addition, the development of ASEC was also carried out to realize Jakarta’s vision as a diplomatic capital of ASEAN. Observing this and in line with the commitment of the Government of Indonesia (Pemri) to support the strengthening of ASEAN, then an idea emerged to design a new building as part of the development of the ASEAN Secretariat (ASEC).The design of the ASEAN Secretariat Complex is also considered appropriate to use the Iconic Architecture approach. The hope is that the ASEAN Secretariat Building can become a new regional icon (landmark) and can represent ASEC's vision and mission while remaining in the context of the Kebayoran Baru area. Based on the author's ideas, a program and design of the building and complex was made through this Final Project book.

Bagaimana Anda menilai Koleksi ini ?