DETAIL KOLEKSI

Evaluasi usulan pengalokasian jumlah bus transjakarta koridor I berdasarkan jumlah penumpang dengan menggunakan pendekatan simulasi


Oleh : Sri Fatmawati

Info Katalog

Penerbit : FTI - Usakti

Kota Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 2013

Pembimbing 1 : Winnie Septiani

Pembimbing 2 : Sucipto Adisuwiryo

Subyek : Evaluation - allocationg transjakarta bus;Strategic route crossing

Kata Kunci : passengers transported, allocating the number, evaluation

Status Posting : Published

Status : Lengkap


File Repositori
No. Nama File Hal. Link
1. 2013_TA_TI_06309077_Halaman-Judul.pdf 24
2. 2013_TA_TI_06309077_Bab-1.pdf 6
3. 2013_TA_TI_06309077_Bab-2.pdf
4. 2013_TA_TI_06309077_Bab-3.pdf
5. 2013_TA_TI_06309077_Bab-4.pdf
6. 2013_TA_TI_06309077_Bab-5.pdf
7. 2013_TA_TI_06309077_Bab-6.pdf
8. 2013_TA_TI_06309077_Daftar-Pustaka.pdf 1
9. 2013_TA_TI_06309077_Lampiran.pdf

T Transjakarta busway merupakan moda transportasi darat massal di DKI Jakarta. Koridor 1 merupakan koridor pertama yang dibangun dengan cute Blok M - Kota yang melewati halte sentral busway (Harmoni). Selain koridor 1, halte Harmoni juga dilewati oleh 3 rute strategis lain, yaitu rute pada koridor 2, 3, dan 8. Saat ini terdapat 72 unit bus yang beroperasi di koridor 1 dengan jarak tempuh 12,9 km atau menjadi rute terpendek diantara 3 rute strategis lain yang melintasi halte Harmoni. Sementara itu, jumlah bus yang beroperasi di koridor 2, 3, dan 8 berkisar 40 unit sampai dengan 71 unit dengan jarak tempuh 14 km sampai dengan 26 km. Dengan demikian, jumlah bus di koridor 1 dapat dikatakan berlebih jika dilihat dari jarak tempuh dan antrean yang terjadi di halte Harmoni. Antrean pendek terjadi pada koridor 1, bahkan tak jarang bus yang datang di halte Harmoni tidak mengangkut penumpang. Sementara antrean panjang terjadi pada koridor 2, 3, dan 8. Maka dari itu, akan dilakukan evaluasi terhadap pengalokasian jumlah bus di koridor 1 dengan menggunakan pendekatan simulasi berdasarkan kriteria jumlah penumpang terangkut, waktu tunggu penumpang, utilitas bus, dan pendapatan per bus.Data yang digunakan pada penelitian ini adalah jumlah penumpang, waktu tunggu penumpang, waktu tempuh antar halte, dan waktu proses bus di setiap halte. Pada sistem saat in pengalokasian jumlah bus dilakukan berdasarkan perbedaan waktu, dimana terdapat 3 kelompok waktu. Pada penelitian, pengalokasian jumlah bus dilakukan berdasarkan jumlah penumpang agar lebih efisien. Berdasarkan uji one way anova, didapatkan hasil bahwa terdapat 4 kelompok jumlah penumpang yang memiliki rataan sama. Maka dan itu, akan dibuat 4 model skenario untuk evaluasi pengalokasian jumlah bus di koridor 1. Langkah kedua adalah melakukan distribution fitting untuk melihat distribusi data input. Setelah itu, akan dilakukan simulasi menggunakan promodel.Berdasarkan simulasi dan uji validasi keempat model awal, dapat terlihat bahwa model dapat berjalan dengan baik dan valid. Output general report keempat model menunjukkan bahwa jumlah penumpang dapat terangkut semua dan memiliki rata-rata waktu tunggu kurang dari 10 menit, namun memiliki utilitas bus kecil, yaitu: 27,73% untuk skenario I, 20,72% untuk skenario II, 22,87% untuk skenario III, dan 25,95% untuk skenario IV. Perbaikan sistem saat ini dilakukan dengan menghitung jumlah bus berdasarkan jumlah penumpang agar utilitas bus dan pendapatan meningkat. Berdasarkan simulasi model usulan, diperoleh hasil bahwa usulan untuk skenario I, II, dan III dapat mengangkut seluruh penumpang dan mampu meningkatkan utilitas bus serta pendapatan per bus, namun usulan pada skenario IV tidak dapat mengangkut seluruh penumpang, sehingga skenario IV pada sistem saat ini sudah optimal.Pengalokasian 22 unit dari 36 unit bus saat ini pada skenario I akan diperoleh peningkatan utilitas bus dan pendapatan per bus sebesar 17,92% dan 63,64%. Pengalokasian 58 unit dari 72 unit bus saat ini pada skenario II akan diperoleh peningkatan utilitas bus dan pendapatan per bus sebesar 5,31% dan 24,14%. Pengalokasian 51 unit dari 72 unit bus saat ini pada skenario III akan diperoleh peningkatan utilitas bus dan pendapatan per bus sebesar 17,27% dan 41,18%. Dengan demikian, maka jumlah bus yang dialokasikan di koridor 1 adalah 22 unit untuk skenario I, 58 unit untuk skenario II, 51 unit untuk skenario III, dan 46 unit untuk skenario IV.

T Transjakarta busway is the capital land mass transportation in DKI Jakarta. Corridor 1 is the first corridor that was built with route from Blok M to Kota which passes through the Jakarta\'s city centre bus stops (Harmony). Besides Corridor 1, Harmony Shelter is also passed by the another three strategic route, that route are in the corridor 2, corridor 3, and corridor 8. Nowadays, There are 72 units of buses operating in the corridor 1 reach along a 12.9 kilometer or became the shortest route between another three strategic route crossing the Harmony Shelter. Meanwhile, the number of buses operating in the corridor 2, 3 and 8 ranges from 40 units up to 71 units with mileage 14 km up to 26 km. Thus, the number of buses in the corridor 1 can be said that the buses are excess if based on mileage and line that occurs in the Harmony Shelter. Queue short occurs in corridor 1, even, the bus coming in Harmony Shelter often not transporting passengers. While, the long queue occurs in corridor 2, 3, and 8. Therefore, it will be done an evaluation to the number of buses in corridor 1 by using simulation approach based on the number of passengers transported, the passengers waiting time, the bus utility, and the revenue per bus.The data that is used on this research are the number of passengers, the passengers waiting time, the travel time between shelter, and the bus process time in every shelter. On the current system, allocating the number of buses carried out based on the time difference, where there are three group time. On this research, allocating bus number is done based on the number of passengereto be more efficient. Based on one way anova test, obtained the results that there are 4 groups the number of passengers who have same average. Therefore, will be made 4 scenario model to do an evaluation allocating the number of bus in corridor 1. The second step is doing the distribution fitting to see the distribution of the input data. After that, it will be done using promodel simulation.Based on simulation and validation test of the fourth initial model, it can be seen that the model can be run well and valid. The fourth output general report model indicate that the number of passengers can be full transported and have an average waiting time of less than 10 minutes, but have the little bus utility, that is 27,73 % for scenario I, 20,72 % for scenario II, 22,87 % for scenario III, and 25,95 % for scenario IV. The improvements of the current system are carried out by counting the number of buses based on the number of passengers to increase the bus utility and the revenue stream. Based on the suggestion of the model simulation, it results obtained that the suggestion for model I, II, and III can carry all passengers can be able to improve the utility of the bus and the revenue per bus. But on a suggestion for scenario IV cannot be transported all passengers, so the scenario IV on the current system has been optimal.Allocating 22 units from 36 units bus currently on the scenario I will be gained increased the utility bus and the revenue per bus that is 17, 92 % and 63,64%. Allocating 58 units from 72 units bus currently on the scenario II will be gained increased the utility bus and the revenue per bus that is 5,31% and 24,14%. Allocating 51 units from 72 units bus currently on the scenario III will be gained increased the utility bus and the revenue per bus that is 17,27% and 41,18%. Therefore, the number of bus that is allocated in corridor 1 are 22 units for scenario I, 58 units for scenario II, 51 units for scenario III, and 46 units for scenario IV.

Bagaimana Anda menilai Koleksi ini ?