DETAIL KOLEKSI

Evaluasi cadangan dan peramalan produksi dengan metode decline curve analisis

5.0


Oleh : Mochamad Bintang Alfath

Info Katalog

Penerbit : FTKE - Usakti

Kota Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 2016

Pembimbing 1 : Rachmat Sudibyo

Pembimbing 2 : Hari K. Oetomo

Subyek : Reserve Evaluation,;Decline Curve Analyzer Method

Kata Kunci : Reserve evaluation, decline curve analyzer method, reservoir performance

Status Posting : Published

Status : Lengkap


File Repositori
No. Nama File Hal. Link
1. 2016_TA_TM_07111234_Halaman-judul.pdf
2. 2016_TA_TM_07111234_Bab-1.pdf 2
3. 2016_TA_TM_07111234_Bab-2.pdf
4. 2016_TA_TM_07111234_Bab-3.pdf
5. 2016_TA_TM_07111234_Bab-4.pdf
6. 2016_TA_TM_07111234_Bab-5.pdf
7. 2016_TA_TM_07111234_Bab-6.pdf
8. 2016_TA_TM_07111234_Daftar-pustaka.pdf 2
9. 2016_TA_TM_07111234_Lampiran.pdf

p perilaku reservoir ketika memproduksikan fluida hidrokarbon. Gambarantersebut antara lain dapat disuguhkan dalam bentuk kurva grafik hubungan antara waktu (t) terhadap laju produksi minyak (Qo). Kinerja tersebut dapat diramalkan dengan menggunakan metode analisis decline curve. Seiring dengan jalannya laju produksi sumur, maka akan semakin terus menurun pula kinerja produksinya, maka dari itu sangatlah penting dalam mengetahui estimasi umur laju produksi minyak pada sumur dan suatu lapangan minyak. Analisis decline curve digunakan untuk menentukan cadangan pada lapangan BT. Analisis decline curve dalam lapangan ini dapat memprediksikan laju produksi minyak dan kumulatif produksi minyak kedepannya. Selain itu, analisis decline curve dapat menentukan kumulatif produksi maksimum, cadangan yang masih bisa diproduksikan secara ekonomis dan recovery factor dari lapangan BT. Alasan penulis melakukan analisis ini untuk menentukan berapa lama sumursumurpada lapangan ini dapat memproduksikan minyak hingga batas ekonomisnya.Lapangan BT sampai bulan Desember 2014 memiliki 6 sumur yang berproduksi, yaitu sumur BT-01, BT-10, BT-13, BT-15, BT-16, dan BT-22. Lapangan BT memiliki batas ekonomis laju produksi minyak sebesar 30 BOPD. Kumulatif produksi minyak lapangan BT hingga bulan Desember 2014 adalah 39.87 MMSTB dengan laju produksinya sebesar 202 BOPD. Lapangan BT masihmampu memproduksikan minyak secara ekonomis sampai bulan Juni 2050. Analisis dari penurunan produksi pada keadaan ini menunjukan kumulatifproduksi maksimum dari lapangan BT sebesar 40.2 MMSTB dan cadanganminyak yang masih bisa diproduksikan sebesar 0.338 MMSTB. Recovery factordari lapangan BT adalah 55.17%.

R Reservoir performance describes the character and behavior of hydrocarbon reservoir when the fluid had been produced. It can be presented in the form of the curve charts between time (t) and oil production rate (Qo). The performance can be predicted by using decline curve analysis methods. It is very important to estimated life of the oil production rate of the wells and the oilfield. Decline curve analysis is used to know the estimation of reserves on the BT field. From decline curve analysis, it can predict future oil production rate and cumulative production in this field. Otherwise decline curve analysis will get the value of estimated ultimate recovery, remaining reserves and recovery factor fromthe BT field. The reason of the author does this analysis is to estimate how longwells in this field can produce oil until its economic limits. BT field until December 2014 has 6 active wells which are BT-01, BT-10, BT-13, BT-15, BT-16 and BT-22. The BT field has production economic limit rate value (Qe) of 30 BOPD. Cumulative production through December 2014 is 39.87 MMSTB with the last rate is 202 BOPD. The BT field still can produce oil economically until June 2050. Analysis of the declining production curve at the current conditions shows the cumulative production from the field is obtained 40.2 MMSTB and remaining reserve is 0.338 MMSTB. Recovery factor of BT field for current conditions is 55.17%.

Bagaimana Anda menilai Koleksi ini ?